sambil baca sambil denger musiknya ya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.derit pintu menghapus sunyi ruangan yang telah di tinggal sejak empat hari yang lalu, kini felix harus kembali lebih cepat ke asrama karena dirinya ingin mengurus beberapa urusan sebelum memasuki babak baru semester dua.
bersama hyunjin di samping tubuh yang telah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
sekalipun tangan masih di perban tetapi hyunjin tidak lagi perlu menggunakan alat lain untuk menopang tangan nya, sedikitnya sudah sangat membaik.
felix bawa tas kecil berisi obat milik hyunjin, ia letakkan di atas meja sang rommate, sedangkan hyunjin langsung berbaring di kasur yang sudah ia tinggalkan sejak empat hari itu.
kasur terasa lebih dingin dari biasanya, menandakan memang tak ada kehidupan yang menempati kamar ini selain ia dan Felix.
felix masih di dalam kamar mandi, ia memilih untuk berganti pakaian dan mencuci kaki tangan nya, sedangkan hyunjin, akhirnya menghidupkan kembali ponsel yang sudah ia matikan sejak terakhir kali memberi kabar kepada sang kakak bahwa ia tak akan pulang kerumah dan menghabiskan natal bersama teman.
beberapa menit sejak benda persegi itu dirinya aktifkan, terdapat puluhan notifikasi yang berasal dari papa, mama dan kakak nya.
rupanya mobil yang sudah ringsek telah di ketahui sang papa, pihak kepolisian setempat menghubungi papa hyunjin karena mobil itu masih di atas nama sang papa.
hyunjin membaca kalimat makian dari orang tuanya tersebut.
benar. papa nya.
orang yang selama ini di kenal memiliki kepribadian baik sebagai pemegang saham terbesar di universitas nya itu, memiliki sifat tempramen jika sudah bersama keluarga. terlebih kepada hyunjin yang memang selama ini tidak memiliki prestasi apapun baik sejak dirinya di sd hingga di bangku sma.
ia dan sang kakak di perlakukan berbeda, tentu karena sang kakak lebih piawai dan berprestasi serta pintar. tidak seperti dirinya.
||kau dimana sialan, papa berkunjung kerumah sakit dimana kau di larikan, tapi ternyata kau sudah keluar dari sini. dimana kau sekarang ? berhenti menyusahkan ku dan bikin malu !.
salah satu pesan cukup membekas di hatinya. tapi hyunjin menyembunyikan itu, ia tak akan biarkan siapapun tau bagaimana keadaan perasaan nya dan malah terlihat lemah.
"ada apa? mengapa serius begitu?"
felix baru saja menyelesaikan kegiatan nya di kamar mandi, ia sudah berganti pakaian dan berwajah polos tanpa sedikitpun polesan apapun.
"bukan apa-apa" ujar hyunjin singkat kemudian menyimpan ponselnya.
felix tau hyunjin berbohong, tinggal cukup lama di ruangan yang sama dengan hyunjin membuat felix sedikit dapat mencerna bagaimana hyunjin sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega [²] || hyunlix
Fanfictionhyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah beradaptasi hidup di ruang sempit ini. Parahnya, asrama ini mengharuskan ia tinggal dengan orang lain...