Kau tau, di dunia ini tak ada yang namanya kebetulan.
Pertemuan pun pasti memiliki alasan mengapa sampai di pertemukan.
Semua telah di atur takdir, tergantung bagaimana cara kita menyikapi.°
°
❄️❄️❄️Detik-detik memasuki malam natal. Dengan jubah berwarna coklat muda dan ditambah shal berwarna cream, cocok dipadukan dengan lelaki manis yang tampak murung.
Ia merobek hasil test yang baru dirinya ambil dari dokter.
Nama : Lee Felix
Umur : 19 tahun
Status : omega"Bagaimana ini" dirinya tak suka dengan status yang ia dapat.
"Bagaimana caranya memberitahu teman-teman"
Sedangkan yang lain nya menunjukkan dengan amat bangga. Alpha bahkan enigma. Tapi Felix? Ia justru mendapatkan kasta terlemah untuk ukuran laki-laki.
Lalu apa bedanya ia dan omega?. Female alpha bahkan jauh lebih baik dari kasta nya.
Beruntung saat teman-teman lain mendesak Felix untuk mengungkap status nya, ada satu teman dengan percaya diri memeluk Felix lalu meyakinkan yang lain bahwa Felix pun adalah seorang alpha seperti mereka.
Lega memang. Tapi tentu, kedepan nya nanti masalah baru pasti akan datang.
Bagaimana jika suatu saat status aslinya terungkap? bagaimana jika nanti feromon nya menguar kuat saat ia berdekatan dengan alpha dan enigma?.
Bagaimana jika nanti teman-teman nya sadar bahwa ia lemah?.
Apakah ia akan di tinggalkan?.
Beruntung dua Minggu lagi ia dan teman-teman akan tamat dari SMA ini. dan tentu saja setelah ini akan mengambil jalan masing-masing.
Nanti, dirinya akan menyembunyikan identitas aslinya di bangku perkuliahan. Semuanya akan baik-baik saja.
"aku akan tinggal di asrama saja. Biar lebih mudah dan tak banyak interaksi di bandingkan tinggal di kos-kosan"
Ujarnya seorang diri.
"bertahan lah sedikit lagi lix, kamu pasti bisa menyembunyikan hal ini".
Felix dengan gigih berlagak di sekolah bahwa ia tak berbeda dengan teman lainnya.
Dimana-mana alpha itu di pandang sangat keren, sedangkan omega lebih banyak di anggap remeh. Bahkan tak sedikit yang memandang omega sebelah mata.
Karena ia di kelilingi alpha, tak ayal semua orang pun menganggap felix alpha. Tanpa mereka ketahui, Felix setiap hari harus menyemprotkan aroma khas alpha palsu di setiap inci kulitnya agar feromon tubuhnya tak terdeteksi. Sejauh ia menjalani masa-masa akhir sekolahnya itu berhasil.
Sampai di hari perpisahan tiba pun tetap berhasil.
Kini, kaki nya telah menginjak masa universitas, ia telah mendapatkan asrama yang tersedia di kampus nya.
"Jadi sistem asrama nya dua kasur ya? Tandanya aku akan punya roommate?"
Felix mengemas barangnya. "Kira-kira roommate ku seperti apa ya orangnya?. Apa aku tunggu aja sampai dia datang dan menyapa?"
Setelah siap mengemas barang, Felix lanjut membersihkan diri. Tenang, ketakutan nya tak sebesar saat awal ia mengetahui identitas omeganya, dengan suppresant ia akan menutup feromone tubuhnya, tak akan ada yang curigakan?.
selesai mandi, Felix bersiap untuk tidur karena memang sudah malam. "roommate ku belum datang hari ini kayaknya"
Blam!!
Felix di buat terkejut saat pintu asrama di buka dengan kuat oleh seseorang yang berdiri di depan pintu.
"ah!!! di bilangin Carikan kamar yang sendiri malah ada manusia lain di kamar ini"
"Ha-halo" Felix menyapa gugup. Orang itu tampak tak ramah. Saaaaaama sekali jauh dari kata ramah.
"Selamat datang" sapa Felix lagi.
"Lo mending diem sebelum tas gue nyapa muka Lo" jawabnya ketus kemudian menyambar ponsel dan membuat panggilan.
Apa-apaan dia. Aku nyapa juga karna kita roommate kali.
Gimana cara nya bertahan tinggal di asrama jika sekamar sama manusia sombong ini.
"Kak, kan aku bilang aku pengen kamar yang sendiri, kok ada manusia lain disini, aku mau pindah kamar, aku nggak betah di kamar berduaan dengan orang asing"
"Loh, kan aturan asrama emang gitu, tiap kamar di isi dua orang Hyun, nggak bisa pilih sendiri"
"Ya gunain uang kek, suap yang punya asrama nya, uang papa banyak kok, uang kakak juga banyak, masa mau adeknya tinggal sama orang asing"
"Yang punya asramanya kan kamu tau sendiri, komite universitas, dan orang itu adalah papa kita, masa nyuap papa pakai uang papa, kamu ada-ada aja. Udah.... jangan protes terus turutin aja keinginan papa, lagian kamu sih nakal banget. Bikin papa naik darah terus jadinya di hukum kan"
Hyunjin kesal, pinta nya kali ini benar-benar tak di turuti.
Tak apa, besok akan ia coba lagi membujuk kakak nya atau bahkan membujuk papa nya.
Sekarang ia harus mandi dan tidur. Abaikan lelaki kecil yang sudah mendengkur di kasur seberang nya itu.
"Kenapa sih dapat roommate harus yang muka nya jelek begini, mana tahan ngelihat muka dia tiap hari" ujar hyunjin dengan raut benci tak tertolong. Setelahnya ia pun ikut menyusul Felix tidur.
Halo halo Hay, jangan di tunggu.
Ini akan di up lamaaaaaaaaaaaa
Aku akan habisin yang lain duluExboyfie
Antara aku, kamu dan Paris
JinxSetelah 3 itu selesai baru ini aku up.
Tapi gatau juga sih sesuai mood ku aja. Ehehehe.By the wày tunggu ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega [²] || hyunlix
Fanfictionhyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah beradaptasi hidup di ruang sempit ini. Parahnya, asrama ini mengharuskan ia tinggal dengan orang lain...