pukul sebelas malam, hyunjin membuka pintu kamar mereka tak seagresif biasanya. kali ini jauh lebih normal jika di bandingkan dengan malam-malam sebelumnya.
dari balik pintu hyunjin melirik ke arah dimana felix berada, ternyata felix belum tidur dan masih mengeringkan rambut yang dalam keadaan setengah basah.
hyunjin tebak, felix butuh waktu cukup lama untuk menghilangkan cat yang tertempel di rambut bagian belakang nya tadi.
"ya" sapa hyunjin saat kakinya telah melangkah masuk, ia berdiri di perbatasan ruangan miliknya. sapaan hyunjin tentu felix abaikan, jelas dirinya masih kesal dengan kejadian tadi dan ia tetap dengan kegiatan nya sendiri.
"nih, aku ganti baju kamu yang rusak tadi" hyunjin lempar empat buah baju baru yang masih terkemas rapi di dalam plastik ke arah felix.
"aku nggak tau, model yang kamu suka seperti apa, tapi yaudah lah ambil aja semua nya."
pakaian itu merupakan pakaian-pakaian bermerk, di antara nya ada guccy, eLvi, chenel dan Dyor. pakaian itu tergeletak di kasur tepat di sisi felix, felix menoleh sebentar, semuanya barang mahal.
sejujurnya pakaian yang ia kenakan tadi dibeli karena diskon, jika di bandingkan dengan empat pakaian ini, mana bisa felix terima.
felix kumpulkan ke empat pakaian itu kemudian di lempar kembali dengan sangat pelan karena takut baju-baju mahal itu akan rusak. ia tak mau nanti hyunjin malah minta ganti rugi jika pakaian itu sampai rusak di tangan nya.
felix melemparnya tepat di tengah-tengah perbatasan antara ruangan dirinya dan hyunjin.
setengah dari pakaian itu berada di sisi felix, setengah nya lagi berada di sisi hyunjin.
"pakaian ku memang rusak, sudah ku buang juga sekarang, pakaian ini bukan punya ku dan aku tak pernah membelinya. sekalipun kamu ganti, nilai pakaian tidak lah sama sekalipun harga nya jauh 90% lebih murah dari yang kamu beli ini. aku tidak cocok menggunakan pakaian-pakaian itu"
felix berucap dengan sekali tarikan nafas. sekalipun ia tak rela baju itu kembali ke tangan hyunjin dan ia menginginkan nya. tapi felix harus sadar diri, pakaian mahal mana cocok di pakai untuk nya.
"ck..... tinggal ambil aja apa susahnya sih?, udah baik orang mau bertanggung jawab dengan ganti pakaian kamu dengan pakaian yang lebih mahal"
justru karena mahal aku nggak mau nerima. coba belikan yang tiga seratus jelas udah aku pakai sekarang juga.
ujar felix dalam hati.
"nggak butuh, semahal apapun baju yang kamu beli nggak akan menyamakan kenangan dengan baju yang udah kamu rusak"
munafik... kenangan apa nya?. felix hanya mengada-ada.
hyunjin ambil pakaian itu lalu ia lemparkan lagi ke arah felix.
"ambil dan pakai, kalau nggak mau ya udah buang"
felix dengan gengsi yang setinggi langit itu, mengambil pakaian yang hyunjin lempar pada nya lalu melempar kembali ke arah lain yang masih di wilayah hyunjin.
"ngerti nggak sih kalau sekali di bilang aku nggak butuh ya nggak butuh"
aku butuh hyun.... bujuk terus, kalau bisa paksa aku sampai aku luluh dan menerima baju nya.
"yaudah kalau nggak mau"
hyunjin ambil ke empat baju itu lalu ia buang ke dalam tong sampah yang ada tak jauh dari pintu keluar.
felix membolakan mata. semudah itu membuang pakaian mahal.
"apa yang kau lakukan?. kenapa di buang.. itu sayang tau pakaian nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega [²] || hyunlix
Fanfictionhyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah beradaptasi hidup di ruang sempit ini. Parahnya, asrama ini mengharuskan ia tinggal dengan orang lain...