entah panas, entah pula dingin, suasana detik ini tak dapat di jelaskan dari mimik dan ekspresi. yang jelas omega ini tengah mengalami keterkejutan atas apa yang terjadi kepada nya pagi tadi.
cooffee latte yang ia seduh terasa hambar padahal sudah minta di tambahkan dua sendok gula tambahan.
felix menumpu kepala nya di atas kedua lengan yang menjadi bantal di atas meja, ia baru saja selesai menceritakan kejadian tadi pagi kepada jisung sahabatnya.
hari ini mereka hang out berdua di salah satu cafe yang sedang booming di kota ini.
entah ini perasaan bimbang, senang, atau merasa di lecehkan hyunjin, felix tidak tau perasaan nya.
beruntung, mereka tidak melakukan hal 'itu. tapi tetap saja. tadi pagi itu adalah pertama kali nya felix memegang milik orang lain selain miliknya sendiri dan......... memberi servis tanpa adanya perlawanan.
•• flashback ••
jika kau ingin tau apakah adik ku masih berfungsi atau tidak maka kau harus membantu ku memeriksanya.
begitu ujar hyunjin dengan telapak tangan besarnya menuntun telapak felix untuk menggenggam miliknya di bawah selimut itu.
hyunjin terus mengunci tatap mata kepada omega yang menjadi roommate nya ini, pandangi raut wajah felix yang tampak terkejut sekaligus panik karena sudah memegangi milik orang lain selain miliknya
"mengapa kaget begitu?. baru pertama kali nyentuh milik orang lain?"
"y-ya menurut mu bagaimana?." felix coba tarik tangan nya dari sana namun hyunjin perkuat genggaman.
"udah janji kan buat nggak berhenti di tengah-tengah. do it properly"
felix buang muka, rasanya aneh dan agak memalukan. hyunjin menuntun tangan nya untuk menggenggam milik hyunjin dengan sempurna, kemudian menuntun agar bergerak up and down perlahan.
wajah felix otomatis memanas, apalagi mendengar nafas hyunjin semakin berat seiring dengan melakukan hal itu, felix dapat merasakan bagaimana 'adik hyunjin semakin menegang dan membesar di telapak kecilnya.
penuh. tak muat di genggaman. felix terbelalak sedikit, bagaimana bisa milik alpha bisa sebesar ini?.
jauh dua kali lebih besar dari miliknya sendiri.
belum selesai dengan keterkejutan itu, felix kembali terkejut saat hyunjin menarik tubuhnya menjadi berbaring di kasur dengan hyunjin berpindah berada di atasnya.
kini felix dapat dengan leluasa melihat sesuatu yang ia genggam itu. wajahnya memerah bukan main.
"gimana?. besar adik ku atau dildo yang sering kamu gunakan?."
ucapan penuh seduktif dari yang lebih dominan menguar, penuh intimidasi ditelinga felix, di tambah hyunjin menunduk menyaksikan bagaimana tangan besarnya menggenggam tangan kecil felix yang kini memegang penuh miliknya dibawah sana.
"do it!"
felix.... dia rasanya sudah sangat terbakar karena bisingnya deguban jantung yang semakin cepat dan kuat. belum lagi dengan semakin menegangnya milik hyunjin, urat yang menyembul pun semakin banyak dan terasa lebih keras, felix harus menelan ludah nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega [²] || hyunlix
Fanfictionhyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah beradaptasi hidup di ruang sempit ini. Parahnya, asrama ini mengharuskan ia tinggal dengan orang lain...