dua hari berlalu sejak felix dan hyunjin berhubungan intim, ruam di tubuh felix sudah memudar dan hanya menyisakan sedikit di beberapa bagian.
dua hari pula baik felix dan hyunjin tidak banyak berinteraksi di asrama dikarenakan felix sibuk dengan kegiatan kampusnya.
keterlibatan felix dengan organisasi yang baru saja ia masuki membuat felix banyak menghabiskan waktunya di kampus.
bahkan sampai malam hari pun masih ada proyek yang dirinya kerjakan bersama rekan sejawatnya.
adapun hyunjin, lelaki berparas tampan dengan berbekal privilage sebagai anak orang penting fakultas itu juga tak lepas dari banyaknya kegiatan. entah nongkrong dengan gadis-gadis cantik, entah ikut blind date, entah sekedar have fun di bar. dan segala bentuk kesenangan serupa lainnya.
dua hari tak berkomunikasi padahal tinggal satu ruangan. saat hyunjin pulang larut, kadang felix sudah tertidur lelap dan saat hyunjin bangun tidur pagi harinya, felix sudah pergi ke kampus.
hyunjin tidak ingin berburuk sangka, tapi felix sepertinya tengah menghindari hyunjin. jika benar tengah menghindari, lalu alasannya apa?.
****
di kampusnya, felix kini berada di ruangan himpunan mahasiswa, ia baru menyelesaikan satu dokumentasi hasil dari apa yang mereka jadikan proyek tadi siang. kemudian dokumentasi itu felix masukkan sebagai pelengkap proposal proyek yang akan ia serahkan kepada presiden mahasiswa besok hari.
deadline proyek ini sebenarnya masih bersisa tiga hari kedepan, tetapi felix memiliki prinsip 'jika bisa cepat di selesaikan maka lebih bagus, dan sisa hari yang didapat itu akan ia gunakan untuk melakukan hal lain, atau beristirahat'
waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. hujan tiba-tiba turun deras membuat felix tak dapat bergerak untuk pulang ke asrama.
sekalipun asrama masih berada di lingkungan kampus, tetapi jaraknya cukup jauh mengingat kampus ini sangat lah besar lingkungannya sedangkan felix pulang dengan berjalan kaki.
yap, felix tidak memiliki kendaraan, sejak pertama kuliah hingga sekarang, felix berangkat dengan menggunakan taxi online saja.
felix sudah mencoba untuk memesan taxi beberapa kali tetapi tak ada satupun driver yang menerima pesanan nya. sementara teman-teman yang satu organisasi dengan felix sudah pulang duluan menyisakan felix seorang diri di kampus ini.
takut.... jangan di tanya, siapa yang berani seorang diri di kampus jam sepuluh malam dalam keadaan hujan deras begini? belum lagi lorong di ujung sana terlihat sangat redup dengan lampu yang berkedip tanpa henti. menambah kesan horror bagi felix yang aslinya memang takut dengan kegelapan dan berbau horror seperti ini.
tapi mau bagaimana lagi, ia tak mungkin menerobos hujan yang cukup deras ini."duh bagaimana ini, hujan nya kapan berhenti"
lima belas menit sudah berlalu, tetapi tak ada tanda-tanda hujan akan reda. waktu menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh delapan.
hari semakin larut malam, hujan deras ini mengakibatkan udara semakin dingin menembus pakaian. felix tak membawa jaketnya karena dilihat dari prediksi cuaca tadi siang, tak akan ada hujan dalam dua puluh empat jam kedepan.
felix raih ponsel kembali karena ingin mencoba hubungi jeongin, sial ponselnya kehabisan daya, mati total. semakin sial karena felix tidak membawa charger hari ini, padahal biasanya ia akan membawa charger kemanapun dirinya pergi.
"oh god!!!" felix mengetuk-ngetuk ponsel yang ia pegang di cover buku miliknya, sekarang ia harus bagaimana, berapa lama dirinya akan berada disini sendirian. sedangkan waktu terus berjalan dan tanpa sadar sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega [²] || hyunlix
Fanfictionhyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah beradaptasi hidup di ruang sempit ini. Parahnya, asrama ini mengharuskan ia tinggal dengan orang lain...