8. Hari demi hari

68 21 0
                                    

Rasanya ingin melayang, rasa senang dan salting dihati tidak bisaku tahan ingin teriak namun, bisa membuat keributan.

Jadi aku hanya merebahkan diri di atas kasur masih belum mengganti baju dan aku mulai menutup mata ingin tertidur. Lalu....

Pintu terbuka...
Mamah masuk kedalam kamar ku melihat diri ku yang ingin tertidur mamah langsung memarahi diriku.

"Bukannya mandi, ganti baju malah tidur!"

"Chloe Callista bangun, mandi terus turun kebawah!!" Ucap mamah memarahi diriku.

"Iyahh mah bentar" ucapku masih menutup mata.

"Yaudah terserah kamu kalau engga bangun biar aja nanti diikuti ghost nanti" ujar mamah ingin menutup pintu kamarku.

Saat aku kaget mendengarnya aku langsung bangun dari rebahanku dan langsung menuju kamar mandi "iya mah iyah ini mandi, jangan ngomong aneh-aneh Napa!" Ucapku berlari kekamar mandi dan berkata dengan nada yang cukup keras.

Lalu mamahnya menggeleng-gelengkan kepala melihat anak semata wayangnya itu menutup kembali pintu kamar anaknya Chloe dan keluar menuju meja makan.

- - -

Setelah mandi aku keluar dari kamar ku menuju meja makan untuk makan bersama. Saat aku duduk dimeja makan sudah ayah ayah dan mamah yang menungguku.

Meskipun sedang dimeja makan pikiranku tak henti memikirkan bang very terutama senyuman dibibirnya yang membuatku terngiang-nging. Membuatku tersenyum-senyum sendiri di meja makan.

Ayah dan mamah yang melihatku tersenyum - senyum sendiri mulai menggoda ku.

"Ehemk-ehemk ada yang senyum senyum sendiri nih." Ujar mamah menggodaku sambil membereskan piring-piring dan ayah yang menahan ketawa di balik tangannya.

Aku menyadari bahwa ayah dan mamah sedang menggodaku. namun, aku tak tau harus apa karena mereka melihatku tersenyum- senyum sendiri.

Aku tak menjawab apa-apa hanya mengatakan "ini bukan urusan mamah dan ayah" ucapku dengan malu dan langsung pergi masuk kedalam kamar ku.

Ayah dan mamah yang melihat ku hanya tertawa riang melihat anaknya itu sedang merona malu atas godaan mereka berdua.

Aku kembali kedalam kamarku menutup pintu kamar dan segera berlari ke kasurku. Rasanya sangat nyaman merebahkan diri diatas kasur yang nyaman.

Namun, pikiranku masih tak henti memikirkan yang terjadi saat di sekolah tadi dan memikirkan bang very.

Malamku ini akan di penuhi oleh bang very yang terngiang-ngiang di pikiranku. Aku mulai memakai selimut dan mematikan lampu kamar utama namun, menghidupkan lampu tidur dan aku segera tidur.

berharap keesokan harinya akan lebih indah dari hari sebelumnya, dan pada akhirnyaaku tertidur dengan senyuman kecil terukir di bibirku.

[Bab emang pendek]

Jangan lupa vote nya.
Tandai typo!

Very Subrata [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang