29. Penyesalan

42 4 0
                                    

Tepat nya di tanggal 2 Jan 2023 sekolah sudah kembali masuk setelah libur ujian.

"Rin lu mau kemana?" Tanya ku saat melihat Karin berjalan ke arah papan pengumuman.

"Mau kesana liat rame-rame itu, mau ikut?" Ujar Karin kepada ku.

Kami bersama menghampiri papan pengumuman karena banyak sekali siswa yang mengumpul di papan pengumuman.

Ternyata ada pemberitahuan bawa osis kelas 12 bagi yang laki-laki sedang mencari pasangan untuk pergi ke pesta di undang dari sekolah lain.

"Anjayy, cari pasangan ke pesta nih ceritanya" Ujar Karin membaca pengumuman.

"Kocak, bisa lah kayak gitu" Ucap ku sedikit terkejut dengan yang ku baca.

Tiba-tiba bel masuk berbunyi, aku dan Karin bergegas pergi menuju ke barisan kami sebelum guru datang.

- - -

Guru sedang asik menjelaskan pelajaran dan aku sedang menulis sesuatu di buku diary ku.

"Untuk semua kepada kelas 10 semua cewe silahkan turun ke bawah, sekarang."

Tiba-tiba terdengar suara guru yaitu Bu Mul dari lapangan memangil semua anak kelas 10 namun, mengapa hanya yang perempuan.

"Ehh di suruh turun, ngapain sih" Ucap Karin melihat ke arah ku.

Aku masih diam beberapa saat Sam aku mengatakan padanya "mungkin soal osis tadi" Ujar ku kepada Karin.

Dan sekitar beberapa saat semua mulai keluar dari kelas termasuk guru dan keluar berganti pelajaran.

Aku masih tetap di kursi ku memainkan pulpen ku dan buku, tidak bergerak dari tempat duduk ku untuk pergi ke lapangan.

"Ayok Chloe turun" Ucap Nanda.

Lalu aku hanya membalas "Deluan aja nanti aku nyusul" Ucap ku dan kini semua sudah mulai turun dan aku tak ada niat untuk turun jadi aku memutuskan untuk tetap di kelas saja.

- - -

Semua sudah berada di lapangan sibuk bertanya apa yang terjadi karena di depan lapangan terlihat beberapa Osis kelas 3 sudah berbaris memanjang seolah sudah di atur sejak awal.

Ada bang Yusuf, bang very, dan lain nya yang tak di kenal siapa namanya.

Bu Mul mulai berbicara jika dari sekolah mereka di undang ke acara besar di gedung dan yang akan menghadirinya adalah osis dengan pasangan nya.

Dan syarat membawa pasangan yaitu dari anak kelas 10. Setelah Bu Mul mengatakan itu semua siswi di baris-kan semua dan para osis mulai berjalan mencari pasangan mereka.

Hampir semua dapat hanya tinggal bang very saja yang masih tak bergerak dari tempat nya dan melihat sekeliling seperti dia mencari seseorang.

"Rin, liat gak sih bang very kek lagi nyari orang" Ucap Nanda kepada Karin.

"Masa sih" ucap Karin tak percaya.

"Bukti nya tinggal dia yang gak bergerak dari tempat nya" Ucap nanda kepada Karin.

Dan hening di Antara mereka, seperti nya mereka tau siapa yang sedang di cari bang very hanya satu orang yang tidak berada di sini yaitu Chloe Callista.

"Chloe lu di mana, Abang... Cuman mau berpasangan sama mu dengan ini Abang harap abang bisa memperbaiki semua nya" Guman bang very sambil dia kembali mencari keberadaan ku.

Kini semua sudah menemukan pasangan yang akan mereka bawa nanti, sampai Bu Mul berbicara mengapa very tidak mencari pasangan nya.

Dan bang very hanya berkata "masih ada yang belum turun Bu" Ucap bang very dengan yakin jika aku belum turun.

Dan Karin dan Nanda ikut panik dan berusaha menelpon diri ku.

Aku yang sedang di dalam kelas asik dengan ponsel ku dan sedang menggambar di buku.

Tiba-tiba panggilan dari dari Karin terdengar aku sudah tidak menjawab nya dengan membiarkan nya beberapa saat namun, suara Bu Mul kembali berbicara sambil mengatakan bahwa semua hanya ahrus turun "yang berada di atas kelas 10-1 silahkan turun kebawah" Ucap Bu Mul.

Aku hanya diam beberapa saat sampai aku mengangkat telpon dari Karin. Terdengar suara Karin dan Nanda yang sibuk menyuruh ku untuk segera turun meskipun aku menolak nya mereka mengatakan bahwa jika aku tak turun aku akan kena masalah.

Dengan terpaksa aku keluar dari kelas dan turun menuju lapangan, saat berjalan menuju ke lapangan terlihat dari jauh bang very telah melihat ku menuju ke arah lapangan.

Semua diam saling berbicara satu sama lain di barisan, sampai bang very beranjak dari tempat nya dan berjalan menuju ke arah ku. Semua tiba-tiba diam dan melihat ke arah bang very.

Sontak saat aku menyadari bawah bang very berjalan ke arah ku, aku terhenti berjalan ingin berbalik namun, sudah terlambat jadi kau hanya diam seolah-olah menunggu nya untuk mendekat ke arah ku.

Bang very berdiri di hadapan ku menatap mata ku namun, aku tak memandang nya sama sekali melihat ke arah lain membuktikan bahwa aku tak ingin melihat nya di hadapan ku.

"Chloe..." Ujar bang very memegang kedua tangan ku.

Yang kurasakan saat ini hanya malu yang bertubi-tubi, bagaimana tidak malu semua mata menuju ke arah kami sedang memperhatikan kami.

Sedikit demi sedikit aku mulai melihat ke arah bang very dan menatap mata nya, hati tak bisa bohong jika aku juga merindukan saat-saat aku memandangi kedua matanya yang indah.

"Abang tau, Abang salah selama ini Abang Abaikan kamu. Abang bersifat seolah-olah Abang suka kamu tapi Abang gak ada sama sekali effort ke kamu. Ngebiarin kamu buat dapatin Abang sendiri effort kamu gak bisa di bohongin, tapi setelah apa yang terjadi Abang menyadari perasaan Abang sendiri. Kalau jauh dari kamu terkadang membuat Abang seperti kehilangan sesuatu." Ucap bang very menjelaskan dengan jelas sambil dia mulai menekukan kaki nya ke tanah sebelah.

"Abang udah buat kamu kecewa setelah apa yang abang buat, Abang gak bisa ngomong apa lagi cuman Abang mau kamu maafin Abang dan jangan jauhi Abang lagi"

"Terasa banget kalau kamu ngejauh dari Abang, rasanya mata tak bohong jika Abang mau kamu kembali seperti dulu"

"Kalau Abang boleh jujur, mau kah Chloe ikut sama Abang buat ke acara itu, Abang akan pastikan setelah ini gak ada yang akan bang bohongi lagi terlebih sama diri sendiri" ujar bang very menyakinkan diri ku untuk pergi bersama nya.

Aku masih diam sesaat namun, hati ku tersenyum mendengar ucapan nya dengan menutup mata dan membuka Nye kembali aku mengatakan kepada nya.

"Iyah bang Chloe mau" Ucap ku kepada bang very.

Bang very seakan tak percaya dengan yang ku katakan dia memeluk ku, dan mengatakan "terima kasih" dari dalam pelukannya.

Aku ikut memeluk nya, dan menutup mata ingin percaya bahwa saat ini bukan nya mimpi. Dan tau apa yang terjadi? Iyahh semua bersorak kepada kami dan seperti bang yusuf sedang berbicara di mic namun, aku sama sekali tak mendengar apa yang di katakan nya karena aku terbawa dengan perasaan ku saat ini.

"Mungkin semua akan membaik."

Jangan lupa vote nya.
Tandai typo!

Very Subrata [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang