Semua telah datang seperti yang kak sur perintahkan, sebelum dia memilih kak sur menyuruh kami per-saf langkah tegak maju dan gerakan lainnya, Setelah itu kami kembali disuruh berbaris.
Satu persatu nama Mulai di sebut Vira, Nabil, karin, Dimas, Chloe, Fakhir, Yunita, Sifa, Mayor, Wilda, Kumala, ....
Saat nama terakhir yang akan di panggil kak sur aku berharap bahwa nama itu adalah very, aku melihat ke arah bang very Namun, sayang nya bukan namanya yang dipanggil melainkan Mita.
Aku senang bahwa Mita di pilih namun aku juga sedih merasa sedih dalam lubuk hati bahwa bang very tidak dipilih, dia tetap tersenyum dari barisannya dan melihat kearah ku.
Masih tetap tak terima dengan keputusan kak sur mengapa bang very tidak dipilih padahal dia lebih baik dari pada Fakhir, sebagus itu kah Fakhir di matanya?
Mau bagaimanapun aku tidak bisa mengatakan apa-apa selain menerimanya, setelah dipilih dan dipisah kami mulai latihan sendiri dari yang tidak terpilih.
Aku terus melihat kearah bang very mataku masih tak menerima bahwa dia jauh di sana dan tidak akan bersamaku saat nampil nanti.
- - -
Kami latihan setiap harinya terus latihan hingga kami benar-benar sangat lancar melakukan gerakannya, Hampir berjalan 1 Minggu lebih kami latihan sebelum hari H nya. Namun, pada satu hari kejadian yang sangat tidak bisa ku katakan.
Tepat nya dihari Kamis, kamu latihan dilapangan didepan bendera. Disaat itu bang very hadir karena dia disuruh oleh Bu Mul datang dia mengikuti kami untuk melihat-lihat.
Dan saat kami mulai melakukan pormasi kami. Saat awal semua berjalan lancar Namun, ditengah jalan bisa-bisa sepatuku terlepas. Aku tak bisa kembali mengambil sepatuku jadi kami tetap melanjutkannya disaat itu hanya beberapa yang menyadarinya saat promasi selesai aku berlari mengambil sepatuku dan disaat itulah semua mulai tertawa dan bertanya bagaimana sepatuku bisa terlepas, mereka tertawa bukan mengejek Tetapi sekedar lucu melihat sepatuku lepas.
Aku tak memperdulikan hal itu namun, aku salah fokus oleh bang very yang juga melihatnya ikut tertawa kecil. Aku ingin menghilang dari situ saat itu juga Tetapi, aku harus menghadapinya.
Kami kembali kebarisan awal untuk memulainya lagi kembali, yang terjadi terulang lagi tapi bukan saat jalan Namum, saat buka pormasi sepatu ku mulai lepas dan akhirnya kedua sepatuku lepas tepat saat bang very berada di hadapan ku sedang duduk dia tersenyum saat melihat sepatuku lepas dan aku yang menyadarinya hanya bisa diam merasakan sepatuku mulai lepas.
Meskipun sepatuku terlepas aku tetap melanjutkannya hingga akhir pormasi. Yang buat terkejutnya sepatuku dibawakan oleh bang very ke hadapan ku aku sedang duduk didekat Karin tiba-tiba bang very yang membawakan sepatuku.
Karin, dan beberapa yang lain menyorakinku melihat bang very membawakan sepatuku dan aku yakin anak nari juga melihatnya karena mereka kebetulan lagi istirahat juga.
Aku tak bisa berkata-kata hingga berterimakasih saja aku tidak mengatakannya saat aku melihat bang very yang pergi mengambil tasnya dan berpamitan untuk pulang dia melihat kearahku dan tersenyum lalu dia pergi.
[Bab emang pendek]
Jangan lupa vote nya.
Tandai typo!
KAMU SEDANG MEMBACA
Very Subrata [End]
Fiksi RemajaPada akhirnya aku yang harus pergi tanpa kesan dan pesan yang akan ku tinggalkan, setidaknya dengan ini dia belajar untuk melihat siapa yang selalu ada dan siapa yang benar-benar mencintainya dan memperjuangkan dalam hal apapun. "Aku yakin kita kan...