Drama mama dan anak.

3.6K 100 7
                                    


"Ma, bangun! Aka mau makan"

"Mama..."

"Mama!!"

"Apa sih ka ? Mama masih ngantuk ini" lenguh Azizah, masih dengan mata terpejam.

"Bangun, aka mau makan" Shaka menggoyang tubuh mamanya semakin kencang, ia berharap sang mama akan bangun.

"Shaka!!" Sentak Azizah menatap tajam Shaka, kepalanya sedang pusing, eh Shaka merusuh.

Wajah Shaka melorot, menduduk dengan mata yang berkaca kaca.

"Makan sana sama papa, jangan ganggu mama deh" titah Azizah, dia membalikkan tubuhnya, membelakangi anaknya, bersiap untuk kembali tidur.

"Hwahhh... hwahhh, papa! mama jahat" tangis Shaka menggelegar, berteriak memanggil sang papa.

Mata Azizah yang sudah siap kembali terlelap pun, gagal. Akibat tangisan anaknya. Helaan nafas yang berat, terdengar. Azizah paling tak suka tidurnya di ganggu, apalagi saat ini kepala dia sedang terasa berdenyut.

"Ada apa ka ?" Tanya arhan, saat dia masuk ke kamar, karena ia mendengar teriakan anaknya.

"Mama jahat!" adunya masih terisak, meronta minta di gendong.

Arhan menengkan, membawa tubuh sang anak dalam gendongannya "udah yah jangan nangis, ini masih pagi" ujar arhan, mengelus punggung anaknya.

"Mama jahat" adunya lagi, seraya mengahapus air mata yang lolos di pipinya.

"Kamu pagi pagi teriak teriak, kamu pikir ini di hutan apa ?"sahut Azizah, tidak terima dengan adu anaknya yang melebih lebihkan.

"Mama nggak sayang aka, aka minta makan aja gak boleh" cicitnya, menatap mamanya tajam.

"Iya memang mama nggak sayang kamu, kamu tuh anak nakal" sahut Azizah lagi, meladeni.

"Shaka juga nggak sayang mama!" jawab Shaka tak mau kalah.

"Gak apa apa! Awas, kamu jangan deket deket sama mama ya!"

Shaka membulatkan matanya tajam, menatap sang mama kesal, penuh amarah.

Arhan hanya bisa menghela nafasnya bersabar, bak anak kecil, istrinya tidak pernah mengalah pada anaknya sendiri "udah ah, gak boleh gitu" ujar arhan, saat melihat wajah Shaka yang tak bersahabat menatap mamanya "lebih baik kita mandi, setelah itu Shaka makan sama papa ya"

"Shaka mau kentang goreng" pintanya, ia lerai menatap sang mama tajam, beralih pada sang papa.

"Okey, tapi sekarang mandi dulu" balas arhan, bergegas ia membawa tubuh gembul Shaka ke dalam kamar mandi, untuk di mandikan.

Azizah yang cuek, bodoametlah. Lebih baik dia kembali tidur, guna melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu oleh bocil menyebalkan.

Bablas tidur, Azizah bangun saat hari sudah sangat siang. Mungkin kalau perutnya tidak meronta minat di isi, ia akan tetap stay tidur.

Kalau mandi, bisa bisa ia pinggsan kelaparan. Lebih baik ia makan dulu sekarang, yah kalau nanti nggak malas, baru deh dia akan mandi.

"Baru bangun tuan putri" Sapa umi manis, tapi Azizah tau itu menyindir "pulang jam berapa ya semalam ? Lupa sudah ada suami dan anak ya ?" Sambung Umi.

Azizah yang udah terbiasa mendengar sindiran umi, diam saja tak berniat untuk menimpal, ia tetap melanjutkan kegiatannya, nyendok nasi ke piring yang telah di ambilnya.

Selesai menyendok nasi serta lauknya, Azizah berlalu ke arah ruang tengah, ia akan makan disana, karena anak dan suaminya ada disana.

"Udah makan, mas ?" Tanya Azizah basa basi, saat ia sudah duduk di kursi sebelah suaminya.

Teman Hidup. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang