Shaka punya adik.

3.8K 141 13
                                    


"Ka"

"Heem" sahut Shaka, tapi dia tak menoleh, dia sedang asik dengan tumpukan mainannya.

"Sini dulu, mama mau bicara sama shaka"

"Apa ?"

"Sini" pinta Azizah, ia menepuk sofa di sisi kiri nya, karena sisi kanan sudah di isi pak suami.

Shaka menghela nafasnya kasar, dengan malas dia bangkit dari duduknya, berpindah duduk di sisi sang mama "apa ? mama mau bicara sama aka apa sih" tanyanya kesal, karena main robot robotannya di ganggu.

"Jutek amet sih" Azizah gemas, mencium pipi gembul anaknya bergantian.

Sontak, wajah jutek Shaka berubah lucu sekali, ia terkikik kegelian "ampun mama, aka geli ah" ujarnya terbata bata, di sela ketawanya.

Azizah terkekeh gemas, mencium pipi gembul Shaka sekali lagi, sebelum dia melepaskannya.

Arhan menyimak, senyumnya pun tersungging amat manis sekali, menyaksikan pemandangan manis di hadapannya.

"Mama mau tanya boleh ?"

Shaka memgangguk, mengiyakan "boleh dong"

"Shaka beneran mau punya adik, hah ?"

"Iya" balasnya semangat "adik bayi" imbuhnya.

"Kalau punya adik Shaka harus jadi kakak yang baik ya, jagain adiknya dan sayangi adiknya ya"

"Oke" balasnya, membulatkan kedua jarinya, oke.

Azizah lega mendengarnya, itu artinya anaknya memang sudah amat siap untuk menjadi kakak "mama pinjem tangan Shaka, boleh gak nak ?" Tanya Azizah lembut.

"Boleh" balasnya, ia menyerahkan satu tangan kanannya pada sang mama.

Azizah menerima, ia meletakan tangan mungil itu di atas perutnya "disini, ada adiknya Shaka loh" ujar Azizah lembut, dengan senyum yang berbinar binar.

Arhan mendengarnya dengan jelas, ia melongo kaget. Diam, mencerna dengan baik perkataan istrinya.

Shaka pun sama, dia masih diam. Entalah dia itu paham atau tidak, dengan yang mamanya katakan.

"Loh kok diem aja sih, katanya Shaka pengen punya adik, ini adiknya udah ada disini" ujar Azizah lagi, dia menggerakan tangan shaka di atas perutnya.

"Beneran aka mau punya adik ma ?"

Azizah mengangguk, mengiyakan "ini adiknya Shaka udah ada di perutnya mama" imbuhnya.

Shaka bersorak bahagia, memeluk sang mama "asik, Shaka mau punya adik. Makasih mama" ujarnya.

Azizah mengangguk, ia mendekap Shaka, lalu kecupan kecupan kecil dia layangkan di pucuk kepala anaknya. Sungguh, Azizah senang, dan tenang, dengan respon Shaka yang luar biasa antusias menyambut kehadiran calon adiknya.

"Kamu hamil ?" Cicit arhan, ia masih melongo, antara percaya dan tidak.

Azizah menoleh ke arah suaminya, tersenyum, mengangguk.

"Beneran sayang ?" Tanya arhan lagi, ia masih belum sepenuhnya yakin. Wajah linglung dan binggungnya, sangat terlihat.

"Beneran lah mas, masa aku bohong sih" jawab Azizah "anak kamu sudah delapan minggu ada di perut aku" sambung Azizah, seraya tangan ia menarik tangan suaminya ke atas perutnya.

Teman Hidup. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang