Anak cantik sakit.

2.7K 160 10
                                    


"Ma, mama!"

"Apa sih bang, bisa kan, gak usah teriak teriak"

"Abang minta uang" pinta Shaka, menadahkan tangannya.

"Uang ?" Azizah menautkan alisnya "buat apa, hah ?"

"Beli baso cilok, cepet ihh" pinta shaka tidak sabaran, ia bergerak sedikit melompat lompat.

"Dimana belinya ?" Azizah tak menghiraukan, ia kembali bertanya.

"Itu di depan, ada Abang yang lewat. Cepetan ma, nanti Abang di tinggal ihh.." pintanya lagi, bener bener tak sabaran.

Azizah menghela nafas kasar "ambilin dompet mama, tuh disana" tujuk Azizah ke arah meja rias.

"Lima ribu" pinta Shaka, setelah menyerahkan dompet pada pemiliknya.

"Ini uangnya sepuluh ribu, nanti kembalian ya"

Shaka mengangguk, lalu ia ngibrit pergi setelah menerima uang dari sang mama.

Lagi lagi Azizah hanya bisa menghela nafasnya, menggelengkan kepalanya gemas. Kalau kata Umi, Shaka duplikat dirinya, keras kepala dan tak sabaran. Ya sepertinya, memang iya, sama.

"Mama!"

"Apa lagi ?" Sahut Azizah kesal.

"Kata abangnya, gak ada kembaliannya, abang beli dua bungkus gak apa apa kan ?" Tanyanya, mengangkat dua pelastik cilok baso.

"Udah di beli, yaudah"

"Mama mau nggak ? Abang makan satu aja deh" ujar Shaka, mendekat ke arah ranjang. Saat ini sang mama sedang menyusui reyna.

"Buat Abang semua aja, mama nggak pengen"

"Ini enak loh, ma" ujarnya, mulai memakan.

"Iya, kalau enak buat abang aja ya"

"Yaudah deh"

"Eh mau kemana ? Jangan naik ke kasus bang, nanti itu kecapnya bisa tumpah ke sprei" cegah Azizah, di saat Shaka akan naik ke kasur.

Shaka mengurunkan niatnya, raut wajah shaka seketika luruh, gara gara dilarang bergabung di atas kasur.

Melihat wajah luluh sedih Shaka, segera Azizah memberi pengertian "Abang lagi makan, nggak baik makan di kasur, apalagi itu ada bumbunya bang, nanti kalau makannya udah habis, Abang baru bisa naik ke kasur ya"

"Abang makannya hati hati kok ma, gak akan tumpah"

"Iya mama tau, tapi nggak baik makan di atas kasur, karana kasur bukan tempat makan, tapi tempat tidur sayang"

"Oh, iya deh" balasnya, mendeprok di bawah.

Sebenarnya Azizah tidak tega, tapi mau gimana lagi. Karena kalau ia membiarkan, itu sangat beresiko. Ia tau betul anaknya, tidak bisa diam.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"Loh kok Abang di bawah sih, lagi apa bang ?"

Arhan yang datang, ia segera pulang saat dapat kabar reyna demam.

"Makan cilok" jawab Shaka, ia asik dengan dua bungkus baso cilok yang di belinya.

"Enak ?" tanya arhan, jongkok seraya mengelus kepala Shaka.

"Enak, papa mau ?"

Arhan menggeleng, menyunggikan senyumnya "buat Abang aja ya, habiskan" balas arhan, dia berdiri dri jongkoknya.

Shaka mengangguk, fokus kembali pada baso ciloknya.

Setelah menyimpan tas kerjannya, arhan jalan mendekat ke arah kasur, dimana istri dan anak cantiknya berada.

Teman Hidup. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang