"Takdir bukan sesuatu yang harus ditunggu. Takdir adalah hal yang harus dicapai." satu kutipan kata yang dulu aku jadikan motivasi untuk ku melangkah . Melangkah menggapai angan dan harapan yang sedari kecil aku impikan , namun sayang harapan dan impianku harus ku telan bulat bulat saat kecelakan tragis menimpa ku yang malang ini , membuat duniaku seketika berubah menjadi hitam dan tak ada jalan untukku keluar sampai aku bertemu denganmu ....
***
suara dari barang barang yang di tumpuk sengaja, membuat bising telinga yang mendengar .. kesibukan di pagi hari nampak sangat jelas saat barang barang yang di tumpuk tak beraturan kini satu persatu di pindahkan ke dalam, membuat halaman depan rumah yang baru di singgahi nampak terasa lenggang ...
"freen apa kamu lelah sayang " ucap sang mamah membawa tangannya mengelus surai hitam rambut milik putrinya yang bernama freen . Freen hanya tersenyum dan menggelengkan kepala tanda dia tak merasakan lelah barang sedikitpun yang akhirnya membuat sang mamah tersenyum dan kembali membawa barang barang yang tersisa di halamannya ...
"apa kamu menyukai tempat nya " tanya sang mamah dengan menaiki anak tangga di ikuti freen di belakangnya ...
"tentu disini nyaman , tidak seperti di bangkok " jawab freen dengan menggeret tas yang berukuran besar, sang mamah hanya tersenyum mendengar ucapan putrinya membuat kelegaan di hati nya yang luka nampak menghangat , Pasalnya dia dan putrinya harus menginggalkan tanah kelahiran putrinya karena mantan suami membawa wanita lain ke kediamanya terdahulu , yang mana membuat sang mamah atau lebih di kenal nyonya vivi kecewa dan pergi meninggalkan kediamannya terdahulu. Memutuskan untuk pergi ke negara swiss tempat kelahiran nyonya vivi dulu , mungkin di tempat ini akan membuat nyonya vivi dan putrinya melupakan kejadian lalu ...
"mamah .. tolong jangan mengingat kejadian lalu , kita sudah disni dan mari lupakan semuanya bersama2 " usapan lembut di punggung nyonya vivi membuat senyuman terbit di wajah nya yang menua .. freen tau mamah nya belum sepenuhnya melupakan sang papah namun bagaimanapun freen tidak ingin melihat mamah nya berlarut dalam bayangan dulu ...
"tidak sayang mamah tidak mengingat itu semua , mamah hanya merasa tidak percaya bahwa kita benar benar tinggal disini " ucap nyonya vivi dengan kekehan ringan mengalun dari bibir merahnya ...
"benarkah.. hmmm....baiklah untuk saat ini freen akan percaya , tapi tidak untuk selanjutnya " jawab freen melenggang dan membongkar isi koper untuk ia tata di ruang kamarnya. Nyonya vivi hanya terkekeh dan lebih memilih meninggalkan kamar tidur putrinya agar dia leluasa untuk mendekorasi kamar barunya ....
hampir dua jam lamanya freen membongkar isi koper serta menata kamarnya yang saat ini nampak lebih hidup , membuat kebanggaan nampak nyata di wajah cantiknya, dengan bersenandung merdu kini ia langkahkan kaki jenjang nya menuruni anak tangga dan memperhatikan sekitar yang nampak sudah rapi membuat wajah freen seketika mengerut...
"ini semua mamah yang ngerjain " tanya freen berdiri di belakang sang mamah yang saat ini tengah mengikat bungkusan sampah ...
"tentu sayang , lantas sama siapa lagi kan disini cuma kita berdua " jawab nyonya vivi tanpa menengok ke arah freen ...
"kenapa gak nunggu freen sih " tanya freen dengan mencebikan bibirnya membuat sang mamah akhirnya melihat ke arah sang putri yang merajuk ...
"selagi bisa mamah kerjain sendiri, kenapa tidak , sudah jangan jemberut ini buang ke belakang " ucap nyonya vivi memberikan dua kantong besar sampah plastik yang dengan sigap freen ambil .. Freen wanita cantik anak dari nyonya vivi dan tuan ray harus menerima kejadian pahit selama kehidupannya di bangkok dengan tingkah polah sang papah yang tak menecerminkan sikap seorang ayah , semenjak penurunan perusahaan keluarga nya tuan rey setiap hari melampiaskan amarahnya pada nyonya vivi yang notabenya adalah istrinya sendiri dengan bertindak kasar menampar bahkan meneriaki sang istri dengan cacian yang membekas di hati nyonya vivi, Hingga kejadian fatal yang membuat kedua wanita itu pergi meninggalkan bangkok disaat tuan rey dengan sengaja membawa wanita yang seumuran nyonya vivi ke rumah dan bercinta tepat di hadapan sang istri yang akhirnya membuat pertahanan nyona vivi runtuh seketika. Kejadian keji bahkan menjijikan itupun terekam habis oleh sang putri betapa bejat bahkan menjijikannya ayah yang selalu ia banggakan.
"TIDAK BISAKAH SEHARI SAJA KAU TIDAK BERULAH "
triakan dari sebrang rumah membuat lamunan freen lenyap begitu saja saat melihat laki laki bertubuh tegap tengah memukuli seseorang dengan kayu rotan yang ada di telapak tangannya yang menurut freen cukup aneh , bukan aneh karena penampilannya hanya saja orang yang di pukuli tersebut hanya terkekeh dan tak memperdulikan sosok yang freen yakini adalah bagian dari keluarga orang tersebut ...
"hiss aku masih muda pah , ayolah seperti papah tidak pernah muda saja " ungkapnya acuh , membuat laki laki bertubuh besar itupun kembali melayangkan rotan pada punggung yang freen sudah ketahui adalah anaknya sendiri, yang akhirnya membuat freen merasakan ngilu di badannya kala melihat pukulan demi pukulan menjejali tubuh ramping orang itu ...
"aku yakin itu pasti sangat menyakitkan " ucap freen dalam hati. Namun sesaat kemudian tindakan pemukulan itu berhenti dengan mata mengarah ke arah freen , yang akhirnya membuat freen sedikit tersentak saat manik hitam itu tertuju padanya...
JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN KALO RAME GUE UP LAGI...
CERITA PERTAMA SAYA . MUNGPUNG YANG PUNYA AKUN LAGI MENDALAMI ILMU KEGALAUANNYA .....
HARAP BIJAK DALAM MEMBACA ...!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
takdir
RomanceJANGAN PUBLIKASIKAN ULANG TANPA SEIZIN SI PENULIS .....!!!!! NO DESKRIPSI ....!!! -BOLEH DI BACA -FUTA -MATURE 18+ -HOMOPHOBIC DI LARANG MENDEKAT ....!!!