"Kita hanya dua orang asing yang dipertemukan secara tak sengaja di tempat ini. Tepat di saat hati kita kosong dan berdarah-darah. Mencoba saling mengisi satu sama lain dengan perasaan yang rapuh. Mengetahui muara luapan perasaan ini. Namun memilih menutup mata. Dalam hati, kita berdua terus menghitung hari." - Ilana
Author's POV
"Emang boleh ya Bae, itu dimasukin?" Tanya seorang gadis dengan raut wajah panik. Peluh menetes, turun dari dahinya.
"Udah masukin aja. Nanggung." Balas seorang pria tinggi dengan suraian rambut yang berantakan.
"Tapi takut." Gadis itu merajuk lagi. Suaranya melemah.
"Gapapa Ru, ayo dimasukin ya." Pinta lelaki tinggi itu lagi.
"Woy lah. Daritadi masih ribet ae masukin apa engga. Sini sini gue aja yang masukin ayamnya ke penggorengan." Saut pria lain yang sedari tadi nampak kesal dengan kelakuan dua manusia di depannya. Bukan apa-apa, dua manusia ini tidak hanya membuat pekerjaan memasak ayam menjadi lama, tapi juga memancing orang lain yang mendengar dialog dua orang ini menjadi berpikir yang iya-iya.
Dua orang itu adalah Johnny dan Lana. Pasangan hubungan tanpa status yang lebih cinta kebebasan alih-alih pelabelan yang dinamakan pacaran. Berbagi kasih bersama di lingkungan asrama. Kendati tanpa status, toh keduanya enjoy saja menjalani hari-hari pelatihan bersama.
Awalnya Johnny dan Lana hanyalah dua orang asing yang kebetulan saja satu kelas. Johnny dengan kepribadian ekstrovert yang mampu berbaur dengan berbagai kalangan. Sementara Lana yang introvert, menyukai sikap Johnny yang bersahabat dan terbuka. Keduanya dengan segera menjadi teman baik.
Baik Johnny maupun Lana, tidak pernah menduga hubungan mereka akan terjalin semakin intens. Terlebih bagi Johnny yang anti dengan yang namanya cinlok alias cinta lokasi. Keduanya semakin terhubung setelah Lana yang tertutup, mempercayakan kisahnya kepada Johnny.
Lana baru saja dibuang oleh kekasih yang dipacarinya selama 7 tahun. Hanya dua kata, maaf dan terima kasih yang Lana dapatkan dari mantan kekasihnya. Lana sedih. Ia tahu, ia selama ini belum bisa menjadi kekasih yang baik. Namun meninggalkan dirinya seperti ini, membuat harga diri Lana terluka. Lana datang ke pelatihan kerja ini dengan perasaan terbuang dan terluka.
Sementara Johnny yang selalu bersikap hangat dan akrab pada siapapun. Sebetulnya hanya mengenakan topeng untuk menyembunyikan hatinya yang dingin. Luka di masa lalu itu masih membekas. Seolah menorehkan trauma yang sulit untuk dihilangkan. Johnny yang di luar dikenal sangat humoris dan bersahabat, ternyata hanyalah manusia biasa yang masih berusaha berdamai dengan masa lalunya.
Bagi Lana yang tertutup, membagi kisahnya seolah menaruh kepercayaan kepada seseorang. Dan tepat di hari itu, Lana telah mempercayakan kisahnya kepada Johnny. Johnny dengan sifatnya yang gentle, selalu mampu membuat Lana merasa nyaman. Tanpa harus merasa dihakimi. Dari sini sebuah ikatan mulai terjalin. Lana seolah terikat dengan Johnny. Walaupun Johnny lima tahun lebih muda darinya, namun Johnny sangatlah dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 AM
FanfictionOne Shot Stories. Mostly using NCT and Seventeen members as a role.