After Last Night

166 7 31
                                    

Genre : Romance (adek kakak zone)

"Rambut ikal yang tergerai indah, kulit seputih salju serta bibirnya yang memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rambut ikal yang tergerai indah, kulit seputih salju serta bibirnya yang memerah. Sosok gadis yang selalu hadir di sudut-sudut terliar mimpiku, kini menjelma nyata. Tepat di sisian kiriku. Wajah polosnya yang tertidur, dengan dengkuran halus yang nyaris tak terdengar. Ruangan ini entah sejak kapan beraroma vanila. Apakah itu sampo, parfum ataukah aroma alami tubuhnya yang menguar begitu kuat hingga membuat satu sisi dalam diriku bangkit. Namun, apakah perasaan ini akan tersampaikan jika aku melangkah terlalu jauh?" - Randu

Author's POV

Alarm berbunyi nyaring di dalam sebuah kamar bernuansa monochrome. Angka di jamnya menunjukan pukul 06.00 pagi. Seorang gadis menggeliat malas di tengah ranjang, pelupuk matanya seolah enggan terbuka. Lagi, suara alarm itu kembali berbunyi. Gadis itu membangunkan tubuhnya perlahan.

"Berisik.... Alarm siapa sih bunyi?"

Sesaat setelah mengatakannya, sang gadis segera membuka kedua matanya lebar-lebar. Seluruh inderanya terbangun. Bunyi alarm ini bukan bunyi alarm yang biasa membangunkannya. Ranjang yang ia tiduri juga bukan ranjangnya. Gadis itu segera memeriksa kondisi tubuhnya. Setelah mendapati dirinya yang masih berpakaian lengkap, ia pun bernafas lega.

"Kak, udah bangun? Enak tidurnya?" Tanya seorang pria muda yang datang dari arah dapur. Kedua tangannya memegang nampan.

"Aku ada kelas pagi, hari ini. Jadi cuma bisa buat roti isi aja. Semoga Kakak suka rasa keju." Tutur Pria muda itu sambil meletakan nampan di atas nakas. Pria muda itu kini mendudukan dirinya tepat di samping sang gadis.

"Randu, ini di kos kamu? Aku kok bisa disini ya?" Tanya gadis itu sambil menatap kedua netra hitam milik pria bernama Randu itu dengan penuh kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Randu, ini di kos kamu? Aku kok bisa disini ya?" Tanya gadis itu sambil menatap kedua netra hitam milik pria bernama Randu itu dengan penuh kebingungan.

"Tadi malam kakak jackpot. Kakak gak sadarkan diri dan nolak dipulangin ke rumah. Jadi aku terpaksa membawa Kakak ke kosanku." Jawab Randu datar.

Teh jahe bagus untuk mengurangi efek mabuk, minum dulu Kak!" Tawar pria itu sambil menyodorkan secangkir teh dari atas nampan.

"Ah. Sial. Malu-maluin banget. Sorry aku bikin kamu repot lagi, Ran." Ujar sang gadis dengan malu-malu. Sesekali ia menyeruput teh hangat pemberian Randu. Sementara lelaki di depannya, hanya memandang pergerakan sang gadis tanpa ekspresi. Seperti biasa. Datar dan tak terbaca.

12 AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang