Bonus part II

1.9K 145 14
                                    


Seorang wanita cantik tampak tersenyum menatap rumah minimalis yang berdiri megah didepannya. Suasana rumah ini terlihat begitu nyaman dan ia akui putranya begitu baik dalam memilih perumahan yang ingin ditempati.

Wanita itu adalah Kinan, Ibunda tercinta Ali dan Satria. Kinan kembali lebih awal karena dia ingin mempersiapkan sendiri segala kebutuhan putra dan calon menantunya yang akan melangsungkan pernikahan awal bulan depan. Kinan benar-benar sangat bahagia menyambut kabar baik itu, sejak kecil ia memang sudah berusaha menjodohkan Ali dan Prilly.

Kinan memasuki kediaman Ali dengan gayanya yang elegan dan sangat cantik. Keheningan sontak menyambut dirinya hingga membuat keningnya berkerut dalam.

"Kok sepi?" Kinan berbicara sendiri. Ia terus melangkah karena ia yakin di dalam rumah ini pasti ada anak-anaknya karena jika tidak mana mungkin pintu rumah dibiarkan tidak terkunci seperti itu.

Kinan memang pulang ke Jakarta tanpa memberitahu anak-anaknya niatnya ingin memberikan kejutan untuk mereka dan betapa terkejutnya Kinan saat ia memasuki ruang tengah dan menemukan Prilly tergolek tak sadarkan diri.

"Ya Tuhan putriku!" Kinan sontak melepaskan kopernya melemparkan tasnya begitu saja ia segera berlari menghampiri putri kesayangannya yang tak sadarkan diri.

Kinan meraih kepala Prilly lalu ia letakkan diatas pahanya. Beberapa kali ia menepuk pipi putrinya namun sama sekali tidak ada respon dari gadis kesayangannya itu. Kinan berusaha menjangkau tasnya untuk merogoh ponsel yang ia letakkan disana. Setelah ponsel berada ditangannya ia segera menghubungi nomor putranya.

"Abang kemana sih?" Dumelnya karena Ali tak kunjung menjawab panggilan darinya. Setelah beberapa kali Ali melewatkan panggilan darinya akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi putri keduanya.

"Satria cepat kerumah Mbak mu pingsan!" Ucapnya tanpa basa-basi setelah itu ia kembali melemparkan ponselnya dan kembali berusaha menyadarkan Prilly.

"Anak Mami kenapa Sayang? Bangun Mami disini Nak." Air mata Kinan mulai merembes saat ia menyadari jika wajah Prilly sudah begitu pucat. Ia tidak tahu sejak kapan putrinya ini pingsan dan ia berjanji akan membuat perhitungan dengan kedua putranya yang lain.

Kinan memeluk kepala Prilly sambil menyeka air matanya ia kembali berusaha menyadarkan Prilly dengan menepuk pelan pipi putrinya. Kinan mencium kepala Prilly beberapa kali, ia benar-benar takut kehilangan putrinya. Kinan mendekap tubuh Prilly dengan erat dan ia baru saja jika suhu tubuh putrinya sangat panas.

"Mami disini Nak, Mami disini." Kinan semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh lemah Prilly.

***

Prilly sudah ditangani oleh Dokter dan sekarang Kinan sedang berurusan dengan dua putranya yang dia anggap tidak becus menjaga putri kesayangannya.

Baginya Prilly bukan hanya sekedar calon menantu tetapi sudah seperti anak kandungnya sendiri. Sejak kecil ia sudah membesarkan Prilly tanpa membedakan dengan anak kandungnya sendiri.

Cintanya pada Prilly benar-benar tulus layaknya ibu kandung dan sekarang hati Ibu mana yang tidak sakit ketika ia ingin melepas rindu dengan putrinya ia justru menemukan putrinya tergeletak tak berdaya di lantai rumahnya.

"Jadi siapa yang akan menjelaskan tentang ini?" Kinan bersidekap menatap tajam kedua putranya yang sedari tadi terdiam tanpa bersuara.

Ali dan Satria sama-sama sedang merutuki diri mereka masing-masing. Bagaimana mungkin mereka mengabaikan Prilly dan lebih mementingkan ego mereka sendiri. Satria benar-benar menyesali tindakannya ini bahkan selama beberapa hari ini ia lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Kanaya daripada menghampiri Prilly dirumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang