"Bantu aku untuk persatukan mereka. Aku mau oppa bahagia"
Bo Min menatap Jia yang terlihat sangat sedih itu. Bo Min kemudian tersenyum dan mengangguk.
"Aku akan bantu mereka, kamu gaperlu khawatir. Kamu fokus aja sama kesembuhan kamu ya"
"Maaf merepotkanmu"
Bo Min tersenyum menatap Jia.
"It's okey Jia-ssi. Emm, kalau boleh tau kenapa kamu sangat ingin menyatukan mereka? Kamu tau sendiri (Yn) noona itu artis dan ya kamu paham gimana jadwalnya yang cukup padat sama kayak hyung"
"Aku tau jadwal mereka sama-sama padat. Tapi aku rasa cuma (Yn) eonnie yang bisa buat oppa tersenyum. Selama ini oppa menyibukkan diri di ruangannya buat cari cara gimana biar aku bisa sembuh. Tapi dia lupa gimana cara agar dia bahagia"
Jia menghela nafas sebelum kembali bercerita.
"Setiap aku minta oppa buat berpacaran, dia selalu bilang kalau dia mau fokus sama kesembuhanku dulu. Tapi aku rasa aku ngga akan bisa sembuh"
"Kenapa kamu bilang gitu?"
"Semua obat dan terapi yang diberikan selalu ditolak tubuhku. Bahkan sekarang sudah stadium akhir, kecil kemungkinan untuk sembuh. Jadi, aku mau sebelum aku pergi jauh, aku pengen lihat oppa punya pacar"
Jia juga tersenyum ketika mengatakan kalimat terakhir itu.
"Jia-ssi"
"Nee?"
"Aku menyesal baru mengenalmu"
Jia mengerjapkan kedua matanya bingung akan pernyataan Bo Min.
"Maksudmu?"
"Senyummu cantik, bahkan wajahmu juga masih cantik meskipun penyakit itu menggerogotimu. Harusnya aku mengenalmu lebih lama"
Jia tertawa kecil mendengar itu.
"Mianhae kamu gabisa jadi pacar aku, karna waktuku ngga akan lama lagi"
"Jangan bicara seperti itu. Kalau kamu mau, aku bisa menemanimu dan mencari kebahagiaan untukmu sendiri"
"Gaperlu Bo Min, kebahagiaanku ya lihat oppaku bahagia"
"Tapi, bolehkan aku lebih sering kesini?"
"Tentu"
"Dan melihat senyummu terus"
Jia twetawa lagi mendengar itu, begitupun Bo Min yang kini ikut tertawa.
Ceklekk
"Oh, ada tamu?"
Keduanya menoleh dan menatap Jaemin yang baru saja masuk.
"Bo Min? Kenapa kamu disini?" tanya Jaemin yang kini duduk di sofa
Bo Min berdiri dan menghampiri Jaemin duduk di sebelahnya.
"Hyung kemana aja eoh? Kenapa tiba-tiba hilang dan ngga kasih kabar ke noona? Hyung, aku capek dengerin ocehan noona yang marah-marah karna hyung hilang. Aishh,, kayaknya aku harus ke THT"
"Kalau gitu aku anter, kebetulan temanku di poli itu"
"Ah,, hyungg aku serius"
Jaemin dan Jia hanya tertawa kecil melihat Bo Min saat ini.
"Hyung, jangan mainin perasaan noona kayak gitu. Kasihan, dia baru pertama kali jatuh cinta tapi malah dibuat bingung sama perasaannya sendiri"
Jaemin terdiam mendengar ucapan Bo Min itu.