Perasaan Jaemin semakin tidak karuan setelah mendengar nama pasien itu. Min Jeong yang baru saja datang pun ikut terkejut.
"Jaem--
'Pasien datang'
Para dokter pun bergegas menuju ambulance yang baru saja datang dan menurunkan pasien.
Jaemin menatap (Yn) yang sudah berlumur darah itu.
Ia menahan perasaannya sebagai seorang dokter.
"Pasien kecelakaan di lokasi syuting. Lehernya terkena cuter dan darah nya belum bisa berhenti"
"Bawa pasien ke dalam"
Para dokter segera memberikan penanganan kepada (Yn). Jaemin dapat melihat Bo Min yang sudah menangis di depan sana.
Darah terus keluar dan membuat jas yang Jaemin pakai ikut berlumuran darah.
"Tolong siapkan kantung darah buat pasien"
"Nee"
Jaemin yang hendak berpindah posisi dengan temannya pun terhenti ketika sebuah tangan menahannya.
"Jangan pergi" lirihnya
Jaemin menatap (Yn) yang setengah sadar itu.
"Dokter Jaemin, fokus!!"
Jaemin pun menurunkan tangan itu dan segera melakukan tindakan kembali sesuai arahan seniornya.
Hampir 1 jam sudah mereka menangani (Yn). Kini (Yn) sudah berada di ruang inap bersama Bo Min.
Jaemin memasuki ruang rawat itu dan melihat Bo Min yang hanya diam menatap (Yn).
"Bo Min"
Yang dipanggil pun menoleh dan menatap kesal kepada Jaemin.
"Mau apa?"
Jaemin berdiri di samping brankar (Yn) dan melihat gadis itu tengah terpejam karna masih terpengaruh obat biusnya.
"Kenapa bisa dia kayak gini?"
"Apa urusannya sama hyung? Bukannya hyung ngga peduli sama noona?"
"Bo Min, mianhae. Bukan gitu maksudku. Aku cuma mau fokus sama kesembuhan adikku dan aku juga mau meyakinkan perasaanku buat (Yn). Ngga ada sekecil pun niat untuk mempermainkannya"