Balon-balon sudah tertata rapi di ruang tamu. Kini (Yn) tengah membuat coklat hangat untuk keduanya. Ya, (Yn) meminta Jaemin untuk tinggal dan ikut memeriahkan acaranya besok.
"Nih, coklat hangat"
Jaemin tersenyum dan menerima minuman itu.
"Makasih"
Keduanya duduk di lantai sembari bersandar di sofa. Sebenarnya (Yn) masih bingung status keduanya saat ini.
Teman?
Kekasih?
Atau friendzone?
Ingin bertanya kepada Jaemin tapi ia tak berani.
"Kabar Jia gimana?"
Akhirnya (Yn) membuka pembicaraan dengan pembahasan lain, daripada memikirkan hubungan yang tak jelas antara keduanya.
"Sama seperti sebelumnya"
"Kamu gabawa dia ke pengobatan tradisional?"
"Mau dibawa, kebetulan Min Jeong punya kenalan di pengobatan akupuntur"
Min Jeong lagi?
Belum berpacaran saja (Yn) sudah dibuat cemburu dengan Min Jeong. Apalagi jika keduanya berpacaran, apa ngga makin besar cemburunya.
Jaemin yang melihat (Yn) terdiam pun tersenyum.
"Kamu cemburu?" tanya Jaemin sedikit menggoda
"Mwo? Aniyo"
"Jinjjayo?"
(Yn) menatap Jaemin kesal, sedangkan Jaemin menatapnya sembari tersenyum menggoda.
"Kau menyebalkan"
"Lalu kau mau aku menyebalkan atau romantis?"
Kedua pipi (Yn) kini menyemburatkan warna merah, pertanda ia malu!!
"Kau malu?"
"Yakk!!"
(Yn) hendak beranjak dari duduknya tiba-tiba tangannya ditarik pelan Jaemin dan membuatnya duduk diatas pangkuan Jaemin.
(Yn) terkejut bukan main melihat perlakuan Jaemin itu. Jaemin menaruh dagunya diatas bahu (Yn), tak lupa tangannya yang memeluk erat perut gadis itu.
"I love u"
(Yn) terdiam dan perlahan tersenyum. Pagi harinya, kedua insan itu masih tertidur di lantai beralaskan karpet.
Sungguh seperti pasangan muda yang dipenuhi rasa saling sayang. Tak lama (Yn) terbangun, ia baru menyadari jika ia tidur di dalam pelukan hangat Jaemin.
Senyum itu kembali terlihat. (Yn) yang hendak melepaskan pelukan itu terkejut dengan Jaemin yang tiba-tiba memeluknya makin erat.
"Jaem"