"Apa boleh aku menjadi Nyonya Na?"
Jaemin tersenyum sangat manis ketika mendengar permintaan itu.
"Tentu"
"Jinjja?"
"Iya"
(Yn) yang senang mendengar itu pun memeluk tubuh Jaemin erat. Jaemin pun membalas pelukan itu dengan hangat.
Drrttt
Drrttt
Keduanya melepas pelukan itu ketika ponsel Jaemin berdering.
Jaemin-a kau dimana?
Jia drop lagi!!
Cepat kesiniJaemin yang mendengar itu pun berdiri dan bergegas ke ruangan Jia. (Yn) yang terkejut melihat itu pun segera mengikuti Jaemin karna ia yakin pasti ada sesuatu dengan Jia.
Benar saja, sesampainya (Yn) di depan ruangan Jia, ia melihat para dokter dan perawat yang sedang berusaha menolong Jia.
(Yn) menatap sendu Jaemin yang hanya bisa diam di dekat adiknya sembari menunggu rekannya memberi pertolongan.
Kemudian (Yn) menatap Bo Min yang terdiam termenung di sebelahnya. Ia pun mendekati Bo Min yang tengah terduduk di lantai.
*anggap aja di rs ya...
"Bo Min-a"
Yang dipanggil pun menoleh dan menangis menatap (Yn).
"Noona, hikkss"
(Yn) pun memeluk Bo Min untuk memberinya ketenangan.
"Gwenchana"
"Jia--
"Jia pasti sembuh"
Bo Min hanya terisak tanpa mengeluarkan kata apapun. (Yn) kini mengajak Bo Min untuk duduk di kursi tunggu.
Hampir 1 jam para dokter belum juga keluar hingga membuat dirinya dan Bo Min sedikit gelisah.
"Noona, kenapa mereka lama sekali?"