Sepulang dari agensi, (Yn) meminta Bo Min untuk mengantarnya ke rumah sakit.
"Noona, mau aku tunggu atau tinggal?"
"Pulanglah dan istirahat. Aku akan pulang sama Jaemin"
"Nee. Hati-hati"
"Kau juga hati-hati"
(Yn) turun dari mobil Bo Min dan menyandarkan tubuhnya di mobil Jaemin yang ada di sampingnya.
Ia kemudian membuka ponsel dan mengirimkan pesan kepada kekasihnya itu.
---
Jaemin🐰
Selamat malam
Aku sudah di parkiran menunggumu
Cepatlah keluar sebelum kekasihmu diculik!!---
Jaemin yang sedang berganti pakaian pun mengambil ponselnya ketika terdapat notifikasi dari kekasihnya.
Jaemin tersenyum melihat pesan itu. Ia pun segera membalasnya.
---
Nona Kang🐭
Selamat malam
Aku sudah di parkiran menunggumu
Cepatlah keluar sebelum kekasihmu diculik!!Pesan diterima
Aku akan keluar sekarang---
Kini (Yn) tersenyum-senyum sendiri melihat balasan dari kekasihnya itu. Tak lama Jaemin datang menghampiri (Yn).
(Yn) yang melihat itupun melebarkan kedua tangannya. Jaemin yang paham pun dengan segera membalas pelukan itu.
"Kangen"
"Baru beberapa jam ngga ketemu udah kangen?" tanya Jaemin
(Yn) melepaskan pelukan itu dan tertawa kecil. Keduanya pun segera masuk ke dalam mobil untuk kembali pulang.
Di dalam mobil (Yn) dengan setia menggenggam tangan Jaemin yang menganggur.
"Gimana kerjaan kamu?" tanya (Yn)
"Sama kayak sebelumnya. Tapi, beberapa kali masih kepikiran Jia"
"Gapapa, seiring berjalannya waktu kamu pasti bisa ikhlasin kepergian Jia"
Jaemin mengangguk dan tersenyum.
"Jaemin-a, gimana kalau kita tinggal satu rumah?"
Citt
Kebetulan keduanya sedang berada di lampu merah. Jaemin pun menatap (Yn) yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Kenapa? Salah ya?"
"Kenapa tiba-tiba ngajak tinggal satu rumah?"
"Hmm,, karna rumah kamu lebih jauh. Kalau di apart aku kan deket sama tempat kerja kamu, selain itu kan kita udah pacaran ya gapapa dong"
Jaemin tertawa dan mengusak rambut (Yn) hingga membuat gadis itu sedikit kesal.
"Ishh,, berantakan tau"
"Emang orang tua kamu udah kasih izin aku tinggal di apart kamu?"
Sial, (Yn) lupa menanyakan itu kepada orang tuanya. Tapi seharusnya boleh kan?
"Belum. Tapi mereka pasti setuju kok"
Jaemin kembali menjalankan mobilnya ketika lampu berubah warna menjadi hijau.
"Kamu tanya dulu sama mereka. Aku gamau kamu beranggapan sendiri kayak gitu. Bagaimanapun pendapat orang tua juga penting"
(Yn) yang mendengar itu pun menatap Jaemin kagum.