Hari ini dunia Jaemin seakan runtuh. Kepergian Jia cukup membuatnya terpukul. (Yn) melihat Jaemin yang terduduk di lantai dan menyembunyikan wajahnya di lutut.
Dengan perlahan (Yn) mendekat ke arah Jaemin dan berlutut di depannya. Yang ia lihat, Jaemin tengah menangis dalam diam. (Yn) pun segera memeluknya kembali.
"Nangis aja gapapa"
Benar saja, suara tangisan Jaemin kini terdengar lebih keras dan menyakitkan. (Yn) mengusap punggung Jaemin untuk memberi ketenangan.
Merasa tangisan itu semakin reda, (Yn) melapaskan pelukan itu dan menghapus sisa air mata di pipi Jaemin.
"Udah merasa lega?"
Jaemin hanya diam tanpa membalasnya.
"Ayo masuk, sebentar lagi banyak orang yang mau lihat Jia"
(Yn) membantu Jaemin berdiri dan membawanya masuk ke rumah duka yang ada di rumah sakit ini.
Di dalam sana, terlihat foto Jia dan hiasan bunga yang sangat cantik. (Yn) dengan setia menemani Jaemin di dalam sana sembari menjamu tamu yang berdatangan.
Tak berselang lama, ternyata ibu dan ayah (Yn) datang untuk memberikan bela sungkawa.
"Nak, kamu harus ikhlas ya. Sekarang Jia udah ngga merasakan sakit lagi, Jia udah bahagia sekarang" ucap So Bin
Jaemin tersenyum tipis dan mengangguk.
"Makasih om, makasih tante udah mau datang"
"Sama-sama, kita pamit dulu ya nak"
"Hati-hati di jalan"
"Aku antar eomma sama appa dulu"
Jaemin mengangguk, (Yn) pun akhirnya meninggalkan Jaemin dan mengantar kedua orang tuanya.
Baru saja sampai di dekat lobi rumah duka, (Yn) menghentikan langkahnya dan menatap ibunya.
"Waeyo?" tanya Min Hye
"Hikkksss, eomma hikss"
(Yn) langsung menangis dan memeluk tubuh ibunya.