CHAPTER 19

16.7K 123 1
                                    

hi! update pagi lagi hari ini!

ini private chapternya naughty boss, dan ada versi of-nya jika ingin lebih tahu lagi bagaimana keganasan dominic ketika bercinta 

tidak akan mengubah alur, versi of lebih brutal, panas dan panjang. tap link di bio akun saya ini christian_drnn di link khusus baca duluan

Walaupun gugup dan mati kutu; malu juga, Eliza masih tetap meratakan cream lotion di punggung bos mesumnya tersebut agar tidak terbakar sinar matahari nantinya.

"Sudah rata belum?" tanya Dominic. Bodohnya Eliza, ia justru mengangguk yang tak akan pernah bisa dilihat oleh pria dewasa yang memunggunginya saat ini.

Sekretaris itu turun dari tempat tidur. Dominic memperhatikan lekat.

Menuangkan cream lotion ke telapak tangan. Kemudian meratakannya di kedua lengan. Leher, dan juga kaki. Dominic masih setia menatap bagaimana Eliza memakai lotion tersebut.

Pikirannya pria dewasa tersebut berkelana. Benar bukan? Betapa mesumnya Dominic hanya karena melihat Eliza memakai lotion dirinya bisa menghayalkan sesuatu hal yang bukan-bukan tentang sekretaris cerewetnya itu.

Eliza mengerjap. Menatap Dominic yang menatapnya dengan senyuman kecil. Dirinya melambaikan tangan di depan wajah pria tersebut; ternyata melamun.

Perempuan berusia dua puluh satu tahun itu pun menepukan tangan yang membuat Dominic mengerjap.

"Jangan bengong, Pak. Di sini tidak ada orang pintar, saya takut Bapak kerasukan penunggu pantai San Fransisco," celetuk Eliza tanpa rasa bersalah mengucapkannya.

"Siapa juga yang bengong. Sok tahu banget kamu!" Dominic berdiri lalu menunjuk dada dan perutnya. "Baluri juga dada dan perut saya," perintahnya.

"A-Apa?" Eliza melotot terkejut. Bagaimana bisa ia meratakan cream lotion di dada dan perutnya Dominic yang berliku-liku; bidang dan juga sixpack.

"Kena kamu, hm!" batin Dominic untuk mengerjai Eliza. Mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Pria itu masih menunggu Eliza untuk menjawab pertanyaannya. Namun, sudah beberapa detik pun tak kunjung juga mengeluarkan suara. Dominic menarik tangan sekretarisnya cepat.

Mengeluarkan cream lotion di telapak tangan Eliza, lalu setelah itu ditempelkan tepat di dada kirinya. Bertepatan dengan jantungnya. Eliza memejamkan mata. Menahan rasa dingin dari lotion dan hangat dari tubuhnya Dominic.

"Astaga, jadi seperti ini rasanya menyentuh dadanya Pak Dominic?" batin Eliza konyol. "Berdetak," batinnya lagi kurang ajar. Jika tidak berdetak tentu saja tidak hidup.

Dominic menggeser tangannya Eliza. Berpindah dari dari dada kiri ke dada kanan. Eliza masih setia untuk memejamkan mata. Mau bagaimana pun juga Eliza masih normal. Malu untuk menatap seorang pria telanjang meskipun sebatas dada.

"Cih! Tidak usah malu seperti itu. Sudah pernah mengemut burung saya saja kau masih malu!" gerutu Dominic seraya menurunkan tangan Eliza ke perutnya. Membuat gerakan memutar di sana.

"Ungkit saja terus, ungkit! Heran!" Namun, Eliza tak mengucapkannya secara langsung, melainkan di dalam hatinya. Tangan perempuan itu bergetar tatkala merasakan bagaimana berlekuknya perut Dominic.

Eliza menggigit bibir. Pundaknya bergetar tak bisa mengontrol diri. Tangannya masih membuat gerakan memutar. Merasakan lekukannya. Keras dan juga kokoh.

Eliza semakin tak bisa mengontrol diri. Bibir bawahnya ia gigit keras. Ingin menjerit tatkala tubuhnya terasa panas hanya karena mengusap tonjolan otot-otot perutnya Dominic.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang