Warning 18+Walau cerita ini udah selesai. Jangan lupa buat terus tinggalkan jejak kalian di setiap chapter supaya gue tau kalo kalian itu manusia, bukan makhluk goib. Seenggaknya hargai orang lain yang udah susah payah ngetik dan mikir alur cerita sampai selesai. Terimakasih.
----------------------------------------------------------------------Happy Reading
Lala mengerjapkan matanya berulang kali. Dia mengerang kecil saat tidur nyenyaknya harus terganggu akibat suara alarm yang tidak kunjung berhenti.
Ehh.. tapi.. Tunggu dulu..
Kenapa suara alarmnya beda?
Ini bukan seperti suara alarm yang biasa Lala dengar setiap pagi di kamarnya. Terus kalau gitu.. Suara alarm milik siapa yang bunyinya sampai masuk ke dalam kamarnya.
Kalau milik adiknya yang bernama Anton, kayaknya gak mungkin juga deh.. Karena Lala tuh hafal banget dengan suara alarm punya adiknya itu. Wong tiap hari dia yang bangunin adiknya setiap kali Lala disuruh mama buat bangunin Anton.
Lala kembali mengerjapkan matanya. Kali ini dia tersadar kalau wallpaper kamar yang biasa dia lihat setiap hari di dalam kamarnya berbeda.
Tapi tunggu dulu.. Sejak kapan Lala ganti wallpaper pada dinding kamarnya?
Aahh.. Mungkin Lala lupa. Batinnya.
Tapi sewaktu Lala coba buat merubah posisi tidurnya. Dia kaget bukan main. Matanya terbuka lebar ketika melihat seorang lelaki tengah tertidur pulas di sebelahnya. Lelaki itu memeluk guling dengan erat seakan-akan takut guling dalam pelukannya akan direbut olehnya.
Lala menatap lelaki itu sejenak. Lalu dia memejamkan kedua matanya. Berharap kalau ini semua hanyalah mimpi. Tapi pas dia coba kembali membuka kedua matanya. Ternyata sosok lekaki itu tidak juga pergi ataupun menghilang dari penglihatannya.
Refleks Lala mendorong tubuh lelaki itu dengan kencang hingga tubuh serta guling terjatuh bersamaan di lantai. Dan..
Gubrak
"MAMAAA!!"
Lala teriak dengan sangat kencang. Suaranya nyaringnya langsung memenuhi ruang kamar yang hanya ada dia dan lelaki itu.
Sementara lelaki itu langsung mendesis tajam sembari menatap Lala. Wajahnya yang kusut juga surainya yang berantakan. Dia tidak lagi peduli. Yang sekarang dia pikirkan adalah dia kesal bukan main. Serta tubuhnya juga terasa sakit akibat hempasan secara mendadak dari atas ranjangnya.
"Rangga babik! Gimana bisa lo tidur di kamar gue?"
Lala langsung menghujami berbagai bentuk pertanyaan menyudutkan untuk lelaki yang biasa dia panggil dengan sebutan Rangga. Sementara yang ditanya sedang terduduk di lantai sembari menahan sakit. Namun sorot matanya tidak berhenti untuk tetap menatap Lala dengan tatapan nyalang.
"Lo ngapain ada di sini huh!"
Rangga lantas bangun. Dia matikan alarm yang masih berbunyi. Kemudian dia meraih guling. Lalu dia lempar guling bergambar shinchan miliknya dengan asal. Kemudian dia tarik selimut yang menutup tubuh Lala diatas ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESHIT || Rangga X Lala ✔️
Fanfiction[Selesai] 18+ Semua berawal karena hujan. ⚠️ -Semua yang ada di dalam cerita ini hanya fiktif dan bukan untuk ditiru, apalagi diterapkan di real life. -Banyak umpatan kasar dan vulgar. -Kekerasan fisik dan mental. -Kissing dan narasi intim lainn...