Catatan dua puluh

654 60 15
                                    

Lala menyelimuti seluruh tubuhnya dari kaki hingga kepala menggunakan selimutnya. Dia merasa pengap. Tapi jauh lebih pengap hati dan pikirannya sekarang.

Setelah hasil testpack menunjukkan hasil yang sama. Lala mengurung diri seharian didalam kamarnya. Perasaan sedih, takut, dan bingung sekaligus frustasi menyerbu hatinya.

Tok..

Tok..

Dengan malas Lala membuka kain selimut yang menutupi wajahnya, lalu melirik pada pintu kamarnya yang terketuk.

"Kak"

"Kak lala buka pintunya"

Anton mengetuk pelan pintu kamar lala yang terkunci. Raut wajahnya nampak khawatir. Sebab sejak dia pulang dari sekolah tadi sore, dia sama sekali tidak melihat Lala keluar dari kamarnya.

"Kak lala..." panggil Anton sekali lagi dengan suara yang sedikit lebih keras. Lala dengar panggilan itu namun dia mengabaikannya.

"Kak.. "

"Kakak"

"Kak Lala! Buka pintunya sekarang atau aku dobrak pintunya?"

"Iya!"

"Buka pintunya sekarang!"

"Gak mau! Gue ngantuk. Mau tidur aja"

Anton berdecak berkali-kali. Tangannya yang tadi mengetuk pintu dengan pelan sekarang berubah jadi ketukan yang lumayan keras.

Tok!

Tok!

Tok!

"Makan dulu. Jangan tidur terus!"

"Nanti! Gue belum laper"

Anton kembali berdecak. Jelas Lala sedang berbohong. Bahkan makanan yang tadi pagi dirinya beli masih utuh. Masih terlihat sama. Seperti tidak tersentuh sama sekali.

"Aku tunggu di bawah 10 menit. Kalau kakak gak keluar juga. Beneran pintunya aku bikin rusak!"

Setelah mengatakan kalimatnya. Anton langsung melangkah pergi ke ruang tengah. Dia segera menyiapkan makan malam untuk mereka.

Anton meletakkan dua bungkus soto ayam diatas meja. Kemudian menuangkan soto ayam tersebut ke dalam dua mangkuk.

Setelah itu Anton segera menyalakan televisi sekadar untuk menghilangkan sepi. Namun alih-alih melihat layar televisi. Anton justru malah memainkan ponselnya. Melihat grup kelas yang ramai. Membaca dan membalas beberapa pesan yang belum sempat terbalas.

Hingga 10 menit berlalu. Lala belum juga datang. Anton memutuskan untuk beranjak. Dia berniat kembali ke kamar Lala. Namun baru saja selangkah kakinya melangkah. Dari arah tangga. Anton melihat kedatangan Lala yang tengah berjalan menuju ke arahnya.

Anton menghela nafasnya seraya kembali duduk di sofa. Matanya menatap langkah kaki Lala yang terlihat sangat lambat.

Sampai Lala tiba dan berada di sebelahnya. Dengan gerakan malas Lala duduk di lantai beralaskan karpet.

Anton menggeleng memperhatikan Lala yang benar-benar kelihatan sangat lesu. Perlahan dia mendorong pelan mangkuk berisi soto di meja ke hadapan Lala.

"Aku beli soto. Dimakan ya, atau mau aku suapin?" tanya Anton ketika melihat Lala hanya memandang makanan yang ada di meja. Sangat lesu dan benar-benar tidak bersemangat.

Lala menggeleng, "mau makan sendiri", jawabnya sembari meraih sendok.

"Pakai nasi ya?"

"Gak mau. Mau makan sotonya aja"

LOVESHIT || Rangga X Lala ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang