Catatan dua puluh lima

537 52 25
                                    


Chapter ini agak gimana gitu...

Rangga bersidekap dada. Menggeleng pelan kepalanya sembari melihat lala yang sedang asik main nightmare buster secara brutal dan asal-asalan.

Tap

Tap

Tap

Rangga mendesis tertahan. Memegang pelipisnya saat melihat lala memukul permukaan layar game dengan acak.

"Manis. Cara mainnya gak gitu"

Tap

Tap

Tap

"Kyakkk!!!"

Tap

Tap

Tap

Lala masih memukul secara asal-asalan dan sangat tidak beritme. Membuat Rangga semakin menggelengkan kepalanya.

Tap

Tap

Tap

"Yaaakkk!!"

End game

"Game apaan sih? Gak seru!"

Rangga berdecak. Kedua tangannya reflek masuk ke dalam kantung celananya setelah mendengar ucapan lala di sebelahnya.

"Bukan gamenya yang gak seru. Tapi lo yang gak tau cara mainnya" ujar Rangga.

"Lo mainnya emosian banget. Sampe mumun bangkit dari kuburan juga gak bakalan win kalau cara mainnya kayak gitu" sambungnya.

Lala mendengus sebal dan meletakkan alat pemukul berbentuk hammer ke tempatnya semula.

"Rangga! Gue mau hadiah yang ada di sana. Lo harus kumpulin tiket yang banyak abis itu kasih ke gue" ucapnya seraya menunjuk ke deretan hadiah yang tertata rapih di dalam etalase.

"Kalau cuma mau hadiahnya mending beli aja sekalian di toko"

Lala menggeleng cepat sembari menggerakan satu jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri di depan wajah Rangga.

"Gak mau! Gue maunya hadiah yang ada di sana. Bukan yang ada di toko!"

Dengan gerak malas. Rangga langsung mengeluarkan tangannya dari kantung celananya. Kemudian menghentikan pergerakan jari Lala.

"Tapi ada syaratnya la. Di bumi ini kan gak ada yang gratisan"

Lala berdecak sebal, "lo nyebelin banget hari ini!"

Rangga terkekeh kecil. Tubuhnya sedikit menunduk. Mensejajarkan wajah mereka.

"Gimana mau gak manis?"

Lala menggeleng cepat, "gak mau! Syaratnya pasti yang aneh-aneh dan buat gue tersiksa!"

"Kalau ngomong jangan sembarangan. Lo liat ini tempat rame. Kalau ada yang nyangka itu beneran gimana?"

"Emang bener lo suka nyiksa gue. Nyiksa batin--mmhh--lepasin!"

Rangga dengan cepat memotong ucapan lala sembari membekap mulut Lala. Dia berjalan di belakangnya sementara Lala didepannya.

"Ini tempat rame! Kalau mau bahas masalah siksa-siksaan di kamar aja" bisiknya setelah itu menjauhkan tangannya.

Mendengar itu Lala langsung menghentikan langkah kakinya. Begitu juga dengan Rangga yang ikut menghentikan langkahnya.

Lala berdiri menghadap ke Rangga. Gadis itu lantas menarik telapak tangan milik Rangga untuk dirinya genggam. Sementara Rangga memandang wajah lala tanpa ekpresi.

LOVESHIT || Rangga X Lala ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang