Catatan dua

1.7K 72 2
                                    

Lala jalan gontai memasuki rumahnya yang sepi. Dia buka secara perlahan pintu utama rumah milik ke-dua orang tuanya. Lalu dia masuk ke dalam rumah. Dengan kepala yang masih terasa pusing.

Lala langsung berjalan ke lantai dua tempat di mana kamarnya berada. Tapi baru saja dia akan menekan handle pintu kamar miliknya. Dia mendengar suara mama yang memanggil dari arah belakang.

"Lala!!"

Lala menoleh. Dia menatap mamanya dengan tatapan sedikit takut.

"Pergi kemana kamu semalam?" tanya Diana dengan sorot mata tajamnya.

Lala bungkam. Ke-dua tangannya meremas dengan sangat erat ujung pakaiannya yang menempel di tubuhnya.

Melihat Lala hanya diam. Membuat Diana mendekat. Dia mencium aroma tubuh Lala yang tidak seperti biasanya "kamu minum lagi?" tanya Diana, lalu menarik baju yang dipakai Lala dengan kasar.

"Kamu kenapa nakal banget sih Lala? Udah gak mau kuliah. Kerjaannya main gak jelas. Sekarang udah berani minum alkohol kayak gini!?" omel Diana.

"Maaf ma"

"Kayak gini rasanya mending mama mati aja la daripada punya anak gak bener kayak kamu!"

Setelah selesai mengatakan kalimatnya. Diana langsung menarik tangan Lala untuk masuk ke dalam kamar. Kemudian menyeret Lala ke dalam toilet dengan paksa.

"Jangan ma dingin. Lala minta maaf" ucap Lala dengan lirih.

"Kamu tuh ya nambah-nambahin beban pikiran mama aja. Udah ayah kamu gak bener. Sekarang kamu mau ikut-ikutan gak bener juga!"

Diana langsung menyalakan shower. Lalu dia mendudukkan tubuh Lala di bawahnya. Dia siram tubuh ringkih Lala menggunakan air dingin hingga tubuhnya menggigil.

"Dingin ma. Lala minta maaf"

"Biarin! Rasain! Biar kamu tau rasa! Mama udah capek sama kamu yang kerjaannya bikin malu terus!"

"Mama.. Udah. Lala kedinginan"

"Semalem tidur dimana kamu?"

"Di rumah kak Rangga"

Mendengarnya seketika emosi Diana
semakin menggebu-gebu. Wanita itu langsung meraih botol shampoo. Dengan kerasnya dia memukul punggung lala. Hingga rintihan kesakitan terdengar dari arahnya. Tubuh Lala bergetar hebat akibat rasa sakit sekaligus menggigil yang mulai menyerangnya.

"Sakit ma. Ampun"

"Udah sering mama bilang. Jangan nyusahin Rangga terus. Jangan ngelunjak karna kamu selalu dimanjain sama mama dan ayahnya!"

"Sakit ma"

Lala mencengkram dengan kuat pergelangan tangan Diana. Dia memohon supaya Diana segera menghentikannya. Namun Diana sama sekali tidak menghiraukannya. Dia tetap saja melakukan hal itu pada tubuh anaknya.

Diana malah menggucang-guncangkan tubuh Lala. Dan baru berhenti ketika Anton datang. Menarik tangan Diana. Menjauhkannya dari tubuh ringkih Lala.

"Berhenti ma. Kasian kakak"

Diana menepis tangan Anton dengan kasar, "Jangan ikut campur Ant!"

"Mama!"

"Biarin aja! Kakak kamu ini harus dikasih pelajaran! Kakak kamu ini bandel banget. Udah gak bisa dikasih tau pakai mulut!"

"Ampun ma. Lala minta maaf" lirihnya dengan suara yang bergetar hebat.

"MAMA!" sentaknya, "MAMA MAU LIAT KAK LALA MATI?" ucapnya dengan suaranya yang keras. Tangannya menunjuk ke arah lala yang berada di lantai.

LOVESHIT || Rangga X Lala ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang