Catatan sepuluh

699 57 10
                                    

Sesuai janjinya. Mikal datang tepat waktu untuk menjemput lala di cafe. Tapi setelah mereka keluar dari area lobby cafe. Lala memintanya untuk mampir lebih dulu ke supermarket.

Sekarang jam menunjukkan pukul 21.15 malam. Mereka menyusuri lorong bagian makanan ringan bersama.

"La, kamu mau snack apa?" tanya Mikal.

Mata lala memandang deretan rak display berisi berbagai macam produk makanan ringan. Pilihannya banyak. Dia jadi agak sedikit bingung.

"Pilih aja apa yang kamu suka. Nanti biar sekalian aku yang bayar"

Mikal bicara sembari tangannya meraih beberapa snack. Kemudian memasukkan snack tersebut ke dalam troli.

Kemudian Mikal menoleh. Dia melihat lala yang masih menatap deretan snack dirak seperti orang bingung.

"Hmm, aku mau snack ini aja" ucapnya seraya meraih snack keripik kentang dan memasukannya ke dalam troli.

Setelah itu mereka kembali berjalan menuju lorong lainnya. Kali ini mereka pergi menuju freezer eskrim.

Namun tepat sekali ketika langkah kaki mereka hendak berbelok dari lorong snack. Secara tiba-tiba Mikal menahan tangan lala. Di sana dia melihat Vivian. Baru saja selesai menutup freezer.

Mikal mendengus malas. Sementara Vivian malah menghampiri mereka. Dan dengan senyum seolah tengah meledek Mikal. Dia bicara sembari berdiri di sebelah Mikal.

"Gak nyangka bisa ketemu kalian disini" bisiknya.

Lala memutar matanya malas, "aku mau ambil eskrim" ucapnya kemudian pergi menuju freezer tanpa menunggu Mikal mengiakan ucapannya.

"Besok malam gue tunggu di apart"

"Besok malam gue jemput lala"

Vivian berdecak. Tapi perlahan wajahnya mulai mendekat ke telinga Mikal. Lalu dia berbisik. Kemudian menjauhkan kembali wajahnya dan tersenyum kecil.

"Gimana? Pilih mana?"

Mikal berdecak berkali-kali ketika Vivian memberikannya pilihan bodoh untuk dirinya. Gadis itu berkata bahwa akan memberitahu Lala tentang hubungannya saat ini juga jika Mikal tidak mau menemuinya besok malam.

"Gak usah muna kal. Lo juga suka!"

"Bacot! Pergi sana!"

Vivian terkekeh melihat reaksi Mikal. Lalu tanpa rasa bersalah gadis itu menghampiri Lala. Dia pergi meninggalkan Mikal ketika dering ponsel milik lelaki itu berbunyi.

"Lala!" panggilnya seraya menepuk pelan bahu Lala.

Lala menoleh, "kenapa?"

"Sorry ya la. Gara-gara nganterin gue pulang. Kemarin Mikal ninggalin lo gitu aja di depan gerbang"

"Hm, ya."

"Oh iya. Hati-hati sama Mikal" bisiknya.

"Lo berisik banget vi. Kalau gak ada yang penting gak usah bicara sama gue"

LOVESHIT || Rangga X Lala ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang