__________
Cokelat, bunga, boneka. Benda asing tersebut bertumpuk-tumpuk di meja Brisha.Baru saja ingin duduk, pandangannya disambut oleh hal-hal menggelikan. Brisha mengangkat satu batang cokelat tergeletak, tidak biasanya benda seperti ini menjajahi mejanya.
Parahnya lagi, bukan hanya satu. Terhitung ada lima cokelat, tujuh bunga mawar, sepuluh boneka teddy bear.
“Jess, siapa yang naruh beginian di meja gue?” tanya Brisha, menarik bangku lekas duduk.
"Biasalah, cowok-cowok kelas sebelah nyimpen itu. Lagian tiap tahun begini, kan? Tau sendiri fans lo fanatik semua," oceh Jesslyn sibuk mengetik chat.
"Tapi kenapa sekarang? Aneh banget, masa harus gue buang semua?" gerutu Brisha, mencomot cokelat agak besar.
Jesslyn memicing curiga.
"Jangan bilang ... lo lupa sekarang hari apa?"
"Hmm, Rabu."
"Bukan harinya, bego! Ishh, apa sih masa kagak tau!"
"Emang Rabu, anjay."
"Cek kalender coba," suruh Jesslyn jengkel.
Sigap Brisha menyalakan ponsel, mengecek kalender, tak butuh waktu lama baginya sadar sampai tersedak kunyahan cokelat. Sontak Brisha terbelalak, berdiri kaget, dan gebrak meja.
"14 FEBRUARI?! VALENTINE?!"
"Ck, lemot lo nyadarnya lama," cibir Jesslyn geleng-geleng.
"Pantesan banyak hadiah di meja gue! Sial, kenapa gue gak inget sekarang Valentine?" Brisha menggaruk kepalanya frustrasi.
"Kan, makanya kalender jangan jadi pajangan doang."
"Jess, bantu gue, plis. Gue belum nyiapin hadiah buat si Arzhel," mohon Brisha menggenggam jemari sang kawan.
"Beli cokelat lima rebuan di kantin, praktis."
"Muatamu! Yakali hari kasih sayang gini dihargai goceng doang," protes Brisha.
"Hadeuh, serah lo. Lain kali inget tanggal!" omel Jesslyn menjitak jidat Brisha. "Btw, lo baru jadian sama si Arzhel?"
Brisha mengangguk lesu.
"Gabin gimana?"
"Hah?"
Jesslyn berdecak dongkol. "Lo belum ngasih dia jawaban, kan?"
"Lah, iya, ya." Sungguh, Brisha lupa soal itu. Saking terhanyut dalam hubungan dengan Arzhel, ia lalai memberi jawaban pada Gabin yang menembaknya di taman hiburan.
"Asal lo tau, tadi Gabin ke sini nyimpen cokelat di meja lo, paling ketumpuk sama yang lain. Dia bilang, pengen ketemu lo nanti pas pulang," pesan Jesslyn.
"Serius?"
"Hooh. Sekalian nagih jawaban katanya." Jesslyn mengedikkan bahu. "Kasian, sih. Anak segemoy itu nembak tante-tante."
"Anjeng," umpat Brisha meninju lengan Jesslyn.
"Pacarin dua-duanya, Sha. Mubazir cogan dibuang."
Brisha mengerjap minat.
"Mantep juga ide lo. Tapi gak dulu, deh. Pawang gue ngeri soalnya."
🕊️🕊️🕊️
Arzhel❤️:
| diem di kls.
| tunggu.Membaca chat Arzhel yang masuk, keringat dingin Brisha mencuat. Tangannya agak gemetar, sambil meneguk ludah. Entah apa yang akan Arzhel lakukan setelah jam pulang ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonstruck
Fiksi Remaja[ END ] 🍭 ROMANCE COMEDY 🍭 Brisha tersenyum tengil. "Lo homo?" Arzhel terkekeh ringan. "Perlu gue buktikan kalo gue bukan homo?" "Yaudah, buktiin," tantang Brisha. "Then, i'll kiss you now." *** Julukan Hot Queen Grenada sudah melekat lama pada di...