24. PENGAKUAN.

216 27 3
                                    

Jieun memasuki kelas dan ia pun melihat keberadaan Jimin yang terus saja memperhatikan dirinya. Tanpa mengucapkan sepatah kata, mereka pun saling melemparkan tatapan hingga Jieun duduk di kursinya. Suasana pun semakin hening karena hanya mereka berdua yang ada didalam kelas dan tak tahu harus saling berbuat apa, hingga pada akhirnya kedatangan seseorang memecahkan keheningan di antara mereka berdua dan kembali saling bertukar tatapan mata.

" Haaaahhhhh.... Baiklah.. Rasanya kita memang harus berbicara agar kecanggungan ini tak terus berlanjut.... "
Ucap Yoongi yang berdiri di antara Jieun dan juga Jimin.

Mendengar hal itu pun membuat Jieun dan Juga Jimin saling menatap dan mengikuti Yoongi yang kembali berjalan ke luar kelas. Di sebuah taman yang berada tak jauh dari perpustakaan, mereka bertiga pun saling duduk dan tak ada yang memulai sebuah pembicaraan. Merasa suasana yang ia ciptakan membuat keheningan yang berlanjut membuat Yoongi pada akhirnya mengeluarkan sebuah perkataan yang membuat kedua orang yang ada di hadapannya serempak menatap dirinya.

" Aku menyukai Jieun dan kini tengah berkencan dengannya... "

Sebuah kalimat yang keluar dari mulut Yoongi itupun membuat pancaran dari sorot mata Jimin tak bisa untuk melepaskan tatapannya dari sahabat yang ada di hadapannya. Dengan tak nampak terkejut, Jimin pun hanya mendengus kesal dan beralih menatap Jieun sesaat.

" Maafkan aku... Bukan aku tak memikirkan perasaanmu namun aku sudah benar-benar menyukai Jieun sejak lama dan tak tahu bagaimana harus mengatakannya kepada mu... "

" Heh... Kau bilang tak tahu??? Bukankah saat ini kau tak mengalami kesulitan dalam mengucapkannya???. "

" Inipun tak mudah... Aku tak bisa memberitahu mu sejak dulu karena kau sudah lebih dulu mengutarakan akan perasaan mu itu terhadap Jieun... Sehingga aku benar-benar tak tahu bagaimana harus menyingkapi nya... "

" Tapi kini kau dengan mudah mengencani dia di belakang ku... . "

" Maaf... Aku tak bisa lagi menghentikan perasaan ku, berada di dekat Jieun benar-benar membuat ku lemah dalam mengendalikan diriku sendiri... "
Ucap Yoongi menatap Jimin dengan tatapan sendu.

Jieun yang terdiam dengan melihat Yoongi yang nampak begitu tulus dan bersungguh-sungguh dalam mencintainya itu pun membuatnya merasa bersalah. Perasaan yang bahkan tak terbesit didalam hatinya untuk membalas cinta dari Pemuda itupun membuat jieun merasa jika dirinya akan semakin melukai hati Yoongi. Ia yang selalu nampak cuek dan tak memikirkan perasaan dari gadis-gadis yang pernah ia kencani itupun membuat jieun merasa jika kehadirannya didalam hidup Yoongi adalah sebuah balasan dari rasa sakit para gadis yang ia permainan. Namun Jieun tak ingin membuat dirinya sebagai sebuah karma didalam hidup Yoongi karena ia pun memiliki sebuah keuntungan yang akan ia dapat jika terus bersama dengan pemuda itu. Perlindungan dari keluarga Yoongi benar-benar Jieun butuhkan dalam hidupnya untuk menghadapi orang-orang yang selalu mengincarnya. Meski kini Jieun tak lagi harus berpindah-pindah tempat dalam menghidari orang-orang tersebut, namun Jieun tetap harus waspada jika orang-orang itu datang lagi dalam hidupnya. Dan perlindungan dari keluarga Yoongi nyata untuk ia butuhkan dalam menghadapi keluarga dari Papa kandungannya tersebut.

" Lalu bagaimana dengan mu Jieun??? Apakah kau juga mencintai dia???. "
Ucap Jimin yang seketika langsung membuatnya menatap sahabat dari Yoongi itu.

Tanpa mengeluarkan suara, jieun pun hanya menganggukkan kepala sebagai pengganti jawaban yang ia berikan kepada Jimin yang langsung terlihat begitu kecewa namun tak bisa berbuat apa-apa. Ia yang memang tak memiliki hubungan apapun dengan Jieun tak bisa membuatnya untuk marah akan pilihan dari gadis yang ia cintai itu.

" Haaaahhhhh.... Aku tak mengira jika hari ini akan terjadi... "
Ucap Jimin dengan membalikkan badannya.

" Maafkan aku.... "
Ucap Yoongi yang terlihat begitu merasa bersalah terhadap sahabatnya.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang