22. TAMPARAN.

216 33 8
                                    

" Hooiiii.... "

Sapa Yoongi saat melihat Jimin yang sedang memainkan sebuah bola basket di lapangan.

Tanpa menjawab sapaan dari Yoongi, Jimin pun nampak acuh dan tak mempedulikan Yoongi sama sekali. Bahkan ia dalam diam masih saja memainkan bolanya hingga akhirnya Yoongi berhasil merebut bola itu dari tangannya.

" Ada apa lagi???? Wajahmu benar-benar kusut sekali... "

" Diam kau... "

" Woii... Kau yang memanggil ku kemari...  Kenapa malah menyuruh ku diam..."

" Kemana kau kemaren??? . "

" Ck... Apa sekarang kau pun ikut mengurusi akan kehadiran ku di kampus???. "

" Aku tak peduli dengan mu, namun aku tak suka pengaruh buruk mu terhadap Jieun... "
Ujar Ketus Jimin yang kembali merebut bola dari tangan Yoongi.

" Kau pergi bersama nya kemaren kan ??? Jieun bukan seorang pembolos seperti ini sebelum mengenal mu... Jadi lebih baik kau jangan mempengaruhinya...!!!. "

" Woiii... Apa yang kau bicarakan... Apakah aku seburuk itu.. ??? Pengaruh apa maksud mu???. "
Ucap Yoongi dengan menunjukkan sebuah senyuman namun dalam hati ia menyadari jika dirinya memanglah menjadi pengaruh yang buruk bagi Jieun.

" Aku tak tahu bagaimana Jieun bisa dekat dan menerima sebuah pekerjaan untuk mengajari mu sehingga berhenti menjadi guru pembimbing untuk Jihyun.. "

" Apa?? Dia berhenti ??? Dia tak mengajar adikmu lagi??. "

" Iyaa dan bahkan ia tak datang saat perayaan ulang tahun Jihyun, padahal kehadirannya begitu dinanti oleh Adik laki-laki ku... "
Ucap Jimin dengan memperlihatkan wajah kecewanya.

" Aku tak tahu akan masalah itu... "

" Tentu saja, itukan memang bukan urusan mu... "
Ujar Jimin dengan memainkan bola basketnya.

" Lalu kenapa kau marah kepada ku???. "

" Cih, masih saja belum sadar..!!. "

Jimin pun kembali mengabaikan Yoongi dan memilih untuk memainkan bolanya ketengah lapangan.

" Woooiii... Bagaimana jika kita bertanding?? Rasanya sudah lama aku tak main dengan mu.. "

" Tidak... Aku tak berminat untuk bermain dengan mu...!!!! . "
Ujar Jimin dengan melemparkan bola namun gagal.

" Ck... Dasar...!!! Kau masih saja payah... "

Dalam sekejap, Yoongi pun berlari untuk merebut bola dari Jimin dan mereka pun beradu dalam permainan basket. Yoongi tahu jika sebenarnya Jimin memang ingin mengutarakan tentang isi hatinya namun ia pasti bingung untuk mengungkapkannya kepada dirinya seperti saat kemaren. Dengan terus diam dan tak bisa berterus terang akan isi hatinya kepada Yoongi membuat Jimin hanya bisa melampiaskannya dengan minuman.

" Kau mau minum lagi setelah ini???. "
Ucap Yoongi  mengikuti Jimin yang duduk di tepi lapangan.

" Tidak.. "

" Ayolah... Katakan saja apa yang membuat hatimu gundah.. Kau jangan selalu memendamnya.. "

" Kau kan tahu aku seperti ini karena siapa??. "

" Iyaa aku tahu tapi kau kan tak harus seperti ini... "

" Lalu aku harus seperti apa?? Aku bukan dirimu yang mudah untuk mengajak seorang gadis untuk tidur bersama... "
Ucap Jimin dengan melirik tajam ke arah Yoongi yang duduk disebelahnya.

" Sebenarnya aku tak ingin bertanya kepada mu, namun karena kau tak juga memberitahu tentang hubungan mu dengan Jieun maka aku harus memastikannya sendiri... "

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang