Velina menyalakan lampu kamar. Terlihat sangat berdebu sekali.
Sagara berjalan mendekati keduanya, ia mengamati sekeliling kamar. "Kamarnya kotor, kamu tidur di kamar saya aja" ujar Sagara kepada Nadhira.
"Haduh, maaf ya. Bunda lupa, kamarnya belum dibersihkan"
"Gak apa-apa, Bunda Veli. Tapi kalo saya tidur di kamar Bapak, Bapak tidur dimana?"
"Saya bisa tidur di sofa" jawab Sagara lalu mematikan saklar lampu dan berjalan menuju kamarnya.
"Kalo gitu bunda ke kamar dulu, ya. Kalo ada apa-apa, kamu bisa langsung ke kamar bunda yang ada di ujung sana" ucap Velina seraya menunjuk arah kamarnya.
Nadhira mengangguk. "Oke bunda"
Setelah itu Velina pergi, lalu Nadhira mulai berjalan mengikuti langkah Sagara yang sudah mendahuluinya.
Dan sampailah dikamar Sagara. Kamarnya begitu rapi. Kamar tidur bernuansa coklat susu. dan ada beberapa buku yang tersusun rapi di dalam rak.
"Banyak banget bukunya" gumamnya.
Sagara menoleh. "Kamar mandinya di situ. Kalau mau mandi, jangan keramas"
"Siap!"
Setelah itu Sagara pergi meninggalkannya. Sebenarnya Nadhira sedikit merasa bersalah karena telah membuat Sagara tidur di sofa malam ini.
Ah, aroma kamar Sagara sangat menenangkan indra penciumannya.
"Sebenernya Pak Sagara baik, min-nya ngeselin aja"
Setelah itu, Nadhira mengambil bajunya dan membawanya ke kamar mandi. Tubuhnya serasa sangat lengket.
Selesai mandi, Nadhira berjalan menuju balkon kamar. Pemandangan dari balkon cukup indah dan sunyi.
Nadhira memakai earphone nya dan menyetel lagu. Tatapannya kembali tertuju ke arah jalanan yang ia lihat dari balkon kamar.
"Abang, gue capek Bang" lirih Nadhira.
"Bang Naren.."
.........
.....
Seorang gadis SMP berjalan mendekati Abangnya, dengan senyum yang terukir dengan indahnya.
"Bang Naren!!!!"
Seorang lelaki yang usianya hanya beda beberapa menit saja pun menoleh.
"Eh, Adek Abang udah pulang sekolah"
"Bang!! Aku dapet nilai seratus, lho!!" seru gadis itu.
"Adek Abang hebat!! Abang bangga sama kamu!!"
Dia adalah Narendra Jeviantara. Seorang lelaki yang umurnya hanya berbeda 10 menit dari Nadhira.
Mereka kembar, namun sifat mereka sangat jauh berbeda. Narendra adalah anak yang selalu sabar dan pendiam, sedangkan Nadhira adalah anak yang pecicilan dan susah diatur.
Nadhira merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Narendra, lalu Narendra membalas pelukan Nadhira dengan sangat erat.
Narendra merasa beruntung karena memiliki adik seperti Nadhira.
Narendra rela tidak sekolah karena orang tuanya hanya bisa menyekolahkan satu anak. Ia tidak ingin adiknya tidak punya masa depan, lebih baik dirinya saja yang tidak sekolah.
"Bagaimana tadi di sekolah? Ada sesuatu yang menarik?" tanya Naren.
Nadhira menggeleng. "Biasa aja, yang paling menarik itu cuma Bang Naren!! Hehee"
Narendra mencubit hidung Nadhira dengan gemas. "Kamu bisa aja!!"
"Nana" panggil Naren.
"Kenapa, Bang??"
"Nana harus janji sama Abang, Nana akan selalu bahagia. Meskipun dunia sedang jahat sama Nana, Nana harus tetep bahagia. Gak boleh ada air mata yang jatuh dari pipi Nana"
Nadhira tersenyum lalu menarik pipi Narendra. "Iyaaaaa Abang!!! Selagi ada Bang Naren, Nana akan selalu bahagia"
"Semoga Abang bisa selalu nemenin kamu, Na.."
......
Air mata Nadhira keluar begitu saja mengingat kebersamaan dirinya dengan Narendra. Sungguh, ia sangat merindukan Narendra.
"Abang pembohong!!"
Saat sedang menangis dengan tersedu-sedu, pintu kamar terbuka. Seorang lelaki dengan tubuh yang tegap datang mendekati Nadhira.
Nadhira masih belum menyadari bahwa ada Sagara dibelakangnya.
Sagara menatap punggung Nadhira yang terlihat bergetar. Rasa iba mulai muncul dibenak Sagara.
Sagara berjalan mendekatinya. Tanpa aba-aba, ia merangkul pundak Nadhira tanpa menatapnya.
Nadhira cukup terkejut dengan perlakuan Sagara, lalu ia melepaskan earphone dari telinganya.
"Nangis aja, saya temenin" ujar Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASA [END]
Teen FictionNadhira Nasheera Aulia. Seorang gadis tomboy yang selalu buat ulah di sekolahnya. Tak jarang ia masuk ruang BK karena kasus yang ia lakukan. Suatu hari, ia mendapatkan wali kelas serta guru matematika baru. Dia adalah, Sagara Angga Algandara. Sagar...