28. Ketakutan Nadhira

2.3K 49 0
                                    

Sekitaran jam setengah tiga pagi, Nadhira mendengar suara grasak-grusuk di kamarnya.

Bahkan ia juga merasa seperti ada orang lain diatas kasur yang tengah ia tiduri.

Ia yang tadinya tengah tidur dengan nyenyak, menjadi tidak nyaman.

Perlahan, Nadhira membuka matanya.

"ANJ!NG" umpat Nadhira seraya mendorong Pria tersebut sehingga tersungkur dilantai.

Dia selingkuhan Mama!

"Hey manis, kenapa Om di dorong, hm?" Pria itu mencoba untuk bangkit. Dengan senyum smirk yang ia tampilkan.

Buru-buru Nadhira mengambil handphone yang berada diatas nakas.

"Mau apa, lo?!"

Sungguh, tubuh Nadhira terasa sangat gemetaran.

Pria itu berdiri. "Kemarilah sayang, kita bersenang-senang"

Nadhira turun dari kasurnya. Ia harus cepat-cepat keluar dari kamar.

"Diem, atau gue panggil Mama!" ancam Nadhira.

"Aduh, om jadi takut sama kamu.. Hahaa"

Buru-buru Nadhira membuka kenop pintunya, namun tangannya terlebih dahulu dicekal oleh Pria itu.

Ah, mari kita sebut saja.. Dimas.

"Mau kemana kamu, hm?"

Tukk..

Kepala Dimas di pukul oleh Nadhira dengan menggunakan handphonenya. Pria itu merintih kesakitan, namun Nadhira tidak peduli. Ia buru-buru keluar dari kamarnya lalu berlari sambil membuka handphonenya untuk menelepon seseorang.

"Halo"

"Hoamm, Ngapain Raa telpon gue jam segini"

"Buka pintu gerbang rumah lo, ini urgent"

"Emang ada apa, Ra?"

Dimas semakin mendekat. "MAU KEMANA KAMU, HAH?!"

"BUKA GERBANGNYA VAN" ucap Nadhira dengan nada tinggi. Ia benar-benar sangat ketakutan.

"Habis telepon siapa, cantik?"

Dugg..

Dimas berada dihadapan Nadhira. Sungguh, Tuhan.. Tolong selamatkan dirinya.

Pranggg..

Handphone miliknya berhasil dibanting oleh Dimas.

Dimas tersenyum licik. "Sekarang, gak ada yang bisa nolongin kamu lagi"

Bughh..

Satu bogeman mentah berhasil mendarat di pipi kanan Dimas.

Setelah itu Nadhira membuka pintu rumahnya lalu berlari menuju gerbang.

Buru-buru ia membuka gerbang rumahnya dan berlari menuju rumah Nevan yang berada disampingnya.

Benar saja, Nevan sudah berada di sana.

"Ra, kenapa?"

"TUTUP PINTUNYA NEVAN, AYO KITA MASUK!!!"

Dimas berlari keluar rumah, namun tak melihat tanda-tanda Nadhira.

Sedangkan Nadhira, nafasnya sangat tidak beraturan.

Sekarang ia sudah berada didalam rumah Nevan.

"Gue selamat?" lirih Nadhira.

"Ra, kasih tau gue. Ada apa??" Nevan yang tadinya mengantuk, seketika matanya terbuka lebar.

Air mata Nadhira luruh begitu saja.

NASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang