42. Bahagia Sagara

1.6K 39 4
                                    

HAI SEMUAAA
MAAF YAA BARU UP LAGII
DI RUMAHKU LAGI BANJIR XIXII
RUMAH KELEN GIMANA??

JANGAN LUPA UNTUK KLIK TOMBOL VOTE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YAA, TEMAN!!!

ENJOY THE STORY-!!🐟

Di dalam kamar, Nadhira menangis tersedu-sedu. Rasanya, ia ingin pergi saja dari dunia ini.

Dunia terlalu kejam untuk dihadapi sendirian. Nadhira jadi teringat perkataan Narendra waktu itu.

"Dunia memang kejam, makanya Abang ada disini untuk kamu."

"Bang Naren pembohong! Buktinya, Abang gak ada disini." ketus Nadhira.

___________

Pagi-pagi sekali, Revan sudah menyiapkan sarapan untuknya dan juga Nadhira. Walaupun ada pembantu, Revan lebih senang jika dirinya yang masak.

Nadhira turun membawa tas sekolahnya. Ia mencium aroma yang sangat sedap.

"Lo masak sendiri, Van?" tanya Nadhira sambil berjalan mendekati Revan.

"Yap! Keren kan, gue?!"

"Biasa aja." Balas Nadhira tak peduli. Ia duduk berhadapan dengan Revan.

Nadhira melihat beberapa makanan yang dimasak oleh Revan. Terlihat enak-enak.

"Ayam goreng, kangkung, lele goreng.. Lo masak segini banyak buat siapa?" tanyanya. Pasalnya ini terlalu banyak untuk dimakan berdua.

"Buat lo sama gue"

"Kebanyakan, Van"

"Ya udah kalo masih banyak, kan bisa buat art gue. Gak usah bikin ribet." balasnya.

"Ah, ya juga"

Tanpa basa-basi, Nadhira mulai mengambil lauk dan juga sayur untuk ia makan. Revan tahu saja makanan kesukaannya.

Revan juga mengambil lauk yang akan ia makan. Sesekali, ia tersenyum tipis melihat Nadhira.

Revan tahu jika semalaman Nadhira menangis. Terlihat dari matanya yang terlihat cukup bengkak Pagi ini.

Lalu keduanya pun makan bersama-sama.

__________

Saat sampai sekolah, Nadhira dan Revan memarkirkan motornya bersebelahan. Sebenarnya, Nadhira sudah ditawari untuk naik motor Revan saja. Namun, Nadhira menolak.

"Tas lo biar gue yang bawa, ya."

"Gak usah, Van. Apaan, sih?"

Nadhira berjalan duluan meninggalkan Revan.

Revan hanya bisa pasrah mengekori Nadhira dari belakang.

Saat sampai kelas, Nadhira melihat Nevan yang tengah duduk di kursinya sambil membaca buku dengan earphone yang terpasang di telinganya.

NASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang