Lima belas

38 2 0
                                    

Setelah makan, mereka keluar dari mall untuk pulang karna ini sudah mau ashar

"makasih ya om, tante tlaktirannya semoga rezeki om dan tante makin nambah"

Aamiin.

"oh iya om sama tante baru nikah kan? Semoga keluarganya nanti bahagia terus dan cepet dikasih anak"

"Aamiin" jawab hafidz, hafidz mengeluarkan dompet disakunya lalu mengambil uang sebanyak 300 rb untuk diberikan pada hafidz apalagi dia bersedekah habis menikah

"Buat kamu" Hafidz yang mensejajarkan tinggi nya dengan hafidz lalu memberikan uang itu padanya

Aji menolak uang yang diberikan hafidz "gak usah om, om sama tante udah tlaktirin hafidz makan enak lagi itu udah lebih dari cukup om"

"Kata ibu hafidz, jangan merepotkan orang walaupun kita susah sekalipun jangan pernah orang memberikan kita terus terusan" Jelas aji membuat hafidz meneteskan air matanya masih kecil tetapi pikirannya yang sudah sangat dewasa

Aisyah yang ikut terharu, ternyata masih ada anak kecil yang pikirannya sangat positif walaupun susah ia tak ingin merepotkan orang lain

"Saya kasih ini buat kamu, ambil" Hafidz yang mengambil tangan anak kecil itu lalu    memberikan uang itu

"Om gaus--" Ucapan aji terpotong lebih dulu aisyah dan hafidz pergi daripada ia terus terusan menolak pemberiannya

"Ambil" Ucapan terakhir hafidz menoleh kebelakang lalu melanjutkan langkahnya untuk menuju mobil

"Makasih om!! " teriak aji melihat duit itu walaupun tak mampu lagi didengar oleh aisyah dan hafidz

                             ʚ♡⃛ɞ(ू•ᴗ•ू❁)

Aisyah dan hafidz kini sudah sampai dirumah yang sudah dibangun hafidz sejak 1 tahun yang lalu, dan tidak ditempati karna hafidz berada di Mesir sedangkan alyah dan syafiq hanya sesekali membersihkan rumah itu

Aisyah, hafidz turun dari mobil dan menatap rumah yang cukup lumayan mewah yang berwarna putih itu, dan perkarangan rumah yang sangat indah

Hafidz yang menurunkan barang barang, sedangkan aisyah yang masih menatap sekeliling rumah itu

"masuk" titah hafidz pada aisyah, aisyah pun mengangguk dan memasuki rumah itu

Cklekk

Hafidz membuka pintu itu dan terlihat didalam nya sedikit kotor karna sudah lama tidak dibersihkan

Assalamualaikum. Mereka mengucap salam dengan bersamaan

"Maaf kotor, karna rumah ini sudah lumayan lama tidak dibersihkan" Hafidz yang menatap seisi rumahnya itu

Dan terlihat di dinding dinding ada foto foto keluarga, foto hafidz , dan para ulama ulama di pesantren nya

"gapapa kok mas, nanti kita bersihin bareng bareng"

"terimakasih"

"mas, kenapa mas hafidz beli rumah ini? kenapa gak tinggal bersama umi dan abi? " tanya aisyah

"saya tidak mau merepotkan orang tua, cukup mereka menyekolahkan saya dan membesarkan saya selanjutnya saya yang akan atur tentang kehidupan saya, rumah ini untuk tempat tinggal saya dan memang bertujuan untuk istri saya kelak"

Aisyah yang sedikit kagum dengan jawaban dari hafidz dan hafidz terlihat sangat menyayangi kedua orang tuanya itu

"Dan ternyata, istri saya ada didepan saya sekarang"

"Siapa? " tanya aisyah yang pura pura tidak tahu

"kamu" Jawab hafidz membuat aisyah tersenyum salting

Cintanya Gus HafidzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang