Dua puluh sembilan

30 2 0
                                    

"Baiklah, tes hari selesai dilakukan dan pada tanggal 26 nanti kalian kembali lagi kesini untuk apa? Untuk mengumumkan siapa yang lolos atau tidaknya semoga puas dengan nilai hasil tes kalian" Thariq yang bicara dengan lantang dan berdiri tepat didepan para siswa dan siswi

Jam 4 sore, dimana dengan yang sudah ditentukan siswa dan siswi yang melaksanakan tes akan pulang karena sudah selesai untuk semuanya

Aisyah yang berjalan sendiri untuk menuju keluar dari Universitas, jujur kali ini ia sangat lelah dan tanpa beristirahat sedikit pun, aisyah yang melihat situasi banyak mobil yang sepertinya menjemput anak anak mereka ia melihat dengan teliti apakah hafidz sudah datang atau belum"mas hafidz udah dateng belum ya? "Aisyah yang melangkah sambil memerhatikan yang di sekitarnya

Aisyah yang melihat hafidz di dekat pagar menunggu dengan menyenderkan badannya di mobil sambil memasukkan tangan didalam saku" itu mas hafidz "aisyah langsung menghampirinya

" Mas"ia yang kini berada disamping hafidz

Hafidz yang sedikit terkejut dengan keberadaan aisyah "udah selesai? " Tanya nya

"Udah mas" Aisyah mengangguk

"Masuk" Pintah hafidz sambil membukakan pintu untuk aisyah

kini hafidz fokus menatap depan untuk menyetir tidak ada diantara keduanya yang mengeluarkan suara sedikit pun, hafidz melirik aisyah kesamping terlihat ia dari tadi menunduk dan sepertinya dengan wajah yang kurang ceria"kenapa? "Hafidz membuka suara

Aisyah menggeleng kecil seolah tidak ada apa apa, padahal dari tadi ia memikirkan lolos atau tidaknya di tanggal 26 nanti" kenapa? "Tanya hafidz yang kedua kalinya karena ia tau aisyah saat ini berbohong kepadanya dan tidak biasa aisyah seperti ini

" jangan berbohong kepada saya syah"hafidz yang kali ini menatap aisyah kesamping

"A-aisyah takut m-mas" Jawabnya gugup sambil menggigit bibir bawahnya

"Aisyah takut nantinya g-gak l-lolos" Sambungnya

"Lolos atau tidaknya takdir itu udah ditentuin semuanya" Jawab hafidz dengan wajah datarnya

"tapi kalau gak lolos aisyah takut bunda sama ayah, kak azzam kecewa mas sedangkan kak azzam udah jadi polri sebentar lagi aisyah takut gak bisa banggain " Kali ini aisyah menatap hafidz kesamping

"Setiap manusia itu punya rezeki masing masing syah,jadi manusia itu harus punya kepercayaan diri yang lebih kuat lagi" Jelas hafidz

Hafidz yang melihat aisyah menunduk yang sepertinya moodnya lagi tidak bagus ia langsung melajukan mobil itu

Hafidz berhenti didepan alfamart, aisyah yang tersadar mobil diberhentikan oleh hafidz ia langsung menatap kaca mobil ia heran kenapa hafidz ke alfamart"tunggu disini"hafidz keluar dari mobil dan menuju masuk kedalam alfamart

Aisyah hanya terdiam saja entah apa yang akan dibeli hafidz kali ini

Hafidz yang ternyata membeli es krim untuk aisyah karena ia tau aisyah sangat suka dengan yang namanya es krim, ia memilih es krim coklat dua, hanya untuk aisyah "semuanya berapa? "

"20 ribu mas" Jawab seorang lelaki yang bertugas dikasir

"Ambil kembaliannya" Hafidz memberikan uang 50 rb untuk hanya membayar es krim tersebut

"makasih banyak mas" Ucapnya yang sedikit dengan nada yang meninggi karena hafidz sudah keluar lebih dulu dari alfamart itu

Hafidz masuk kedalam mobil dengan membawa kantong plastik berwarna putih dan berisi 2 es krim coklat, hafidz menyodorkan es krim itu kepada aisyah "saya tau mood kamu lagi tidak bagus"

Cintanya Gus HafidzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang