Enam belas

42 3 0
                                    

Aisyah yang kini menyiapkan makan malam untuk hafidz, dan sambil membuat steak kentang aisyah yang mengingat kata kata hafidz di waktu makan di cafe

kalau kamu jadi istri saya, sering buatin steak kentang ya

Kata kata itu muncul dipikiran aisyah, aisyah pun dengan senang hati membuatnya

Ting

Suara bel berbunyi, menandakan pasti ada orang diluar hafidz dan aisyah menatap satu sama lain

"Biar saya" Hafidz beranjak dari kursi, langsung pergi menuju pintu

Aisyah hanya mengangguk.

Hafidz membuka pintu, dan yang datang adalah bizar dan deni pasti ada hal penting tentang pesantren yang harus dibicarakan

"Assalamualaikum naff"

"waalaikumsalam, ada apa zar, den? " tanya hafidz menatap bizar dan deni secara bergantian

"Ada hal tentang pesantren" Jawab bizar

"Sebentar" Hafidz pergi meninggalkan bizar dan deni, kedua orang itu membelak kan mata kenapa malah ditinggalkan? Bukannya disuruh masuk

"Syah" Hafidz yang menghampiri aisyah tepat berada disampingnya

"iya mas? "

"Masuk kedalam kamar" Pintahnya

"loh kenapa mas? " aisyah yang bingung kenapa hafidz malah menyuruhnya untuk masuk kedalam kamar

"temen saya dateng"

"kenapa harus masuk kekamar mas? Suruh makan bareng bareng" Aisyah yang memang menyiapkan makanan sedikit banyak

"kamu tidak memakai cadar" Hafidz yang menatap wajah aisyah dengan datar

"Aisyah pakai mas" Jawabnya lagi membuat hafidz menghela nafasnya

"Masuk" Pintahnya yang kedua kali

"Mas aisy--" Ucapan aisyah terpotong hafidz yang mendekat membuat aisyah berlangkah mundur dan sedikit takut

"iya mas aisyah masuk" Aisyah yang naik keatas untuk masuk kedalam kamar

Hafidz yang melihat aisyah sampai masuk kedalam kamar, memastikan aisyah benar masuk atau tidak setelah itu hafidz menghampiri bizar dan deni

"gak sekalian 1 tahun lagi naff? udah pucet kita disini" Bagus yang menggaruk garuk tangannya layaknya orang seperti digigit nyamuk

"Habis ngapain sih naf? " tanya bizar

"masuk" Hafidz yang mengalihkan pembicaraan dan sedikit menggeserkan tubuhnya bizar dan deni pun masuk kedalam rumah itu

Kini mereka duduk diruang tamu, deni dan bizar membawa berkas berwarna putih

Bizar dan hafidz melihat seisi ruangan itu terlihat sangat sepi "eh naf istri lo mana aisyah? " tanya bagus

"Dikamar" Jawab Hafidz singkat, padat, jelas

"Naf, tanda tangan surat keberangkatan para peserta tilawah" Bizar menyodorkan kertas putih itu

Hafidz menerima nya dan membaca isi

"ini peserta 8 orang? " tanya hafidz yang menatap kertas putih itu

"iya naf, sebenernya yang mau ikut 15 orang cuman yang kepilih ya itu 8 orang" Jelas bagus

"jadi besok mau berangkat? " Hafidz yang menatap bizar dan bagus

"iya besok"

Hafidz menadatangi kertas itu, yang artinya dari pihak pesantren setuju atas keberangkatan peserta tilawah untuk besok di bandung

Cintanya Gus HafidzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang