Empat puluh

7 1 0
                                    

Wanita itu yang kebingungan saat mengerjakan soal tauhid, padahal tinggal satu soal lagi dan di jam materi yang pertama thariq lah yang mengawasi mereka. karena laki laki itu sudah dipercaya oleh dosen yang lainnya karena kecerdasannya, dan ketegasannya. jika disekolah dibilang "kakak senior" seperti itulah kira kira yang ada pada laki laki itu. dan setelah selesai lulus S2 nya ia ditawarkan untuk menjadi dosen di universitas itu, sebagai dosen yang mengajar ilmu tauhid. tetapi untuk hal itu ia masih memikirkannya, katanya tertuju pada aisyah yang sedang kesulitan ia mendekati wanita itu karena sudah tugasnya membantu siswa atau siswi yang sedang kesulitan

"kenapa? " Tanya nya, aisyah yang sedikit terkejut dengan keberadaan laki laki itu yang kini berdiri disampingnya

"G-gak papa kak... " jawabnya sedikit gugup

Thariq yang tau wanita itu pasti sedang kesulitan memang sengaja ingin tidak memberi tahu padanya, pasti karena menghindarkan fitnah "Saya tau kamu sedang kesulitan, katakan saja karena membantu siswa atau siswi itu sudah menjadi tugas saya"

"Ya Allah bagaimana ini... " Gumam wanita itu.

memang laki laki itu punya niat baik, tetapi ia selalu mengingat kata kata dari hafidz"Harus selalu menjaga batasan dengan laki laki yang bukan mahram mu".Tetapi ini masalah pelajaran, ia pun menghela nagasnya dan terpaksa jujur pada thariq

"ini sedikit sulit kak.. " ia menunjuk soal yang sedikit sulit untuk dikerjakan.

Thoriq langsung tertuju pada soal yang wanita itu tunjuk akhirnya pun laki laki itu menjelaskan kepada aisyah dengan pelan dan detail agar wanita itu mengerti apa yang dijelaskan"Paham? "Tanya thariq

Aisyah yang mengangguk " Insya Allah, paham kak terimakasih"ia yang mengungkapkan kedua tangannya dengan sopan

"Sama sama" Senyum tipis laku laki itu

Kring... Kring... Kring...

Suara lonceng istirahat sudah terdengar, semua siswa dan siswi yang berhamburan untuk ke kantin dengan mengisi perutnya yang lapar, sementara aisyah yang langsung lari kekamar mandi karena kali ini benar benar perutnya terasa mual.

Huek... Huek... Huek...

Zahra yang mendengar dari pintu kamar mandi dan mendengar wanita itu yang muntah muntah"Syah? "Suaranya yang nyaring dari luar kamar mandi.

" Kamu kenapa? "Tanya wanita itu yang kedua kalinya

Cklek...

Tak lama kemudian aisyah yang keluar degan mengelap bibirnya dengan tisu.

" Kamu kenapa? sakit? "Wajah zahra yang sedikit khawatir pada wanita itu

" Gak papa kok.. "Aisyah yang tersenyum dari balik cadarnya

" Tadi saya dengar kamu muntah, pasti itu efek dari kandungan ya? "

Akhirnya pun aisyah megangguky karena wanita itu sudah tau tentang kabar kehamilannya "Pulang saja, karena jika terlalu cape bisa membahayakan bayi yang didalam kandungan kamu"

Wanita itu langsung menggeleng cepat, bagaimana bisa ia pulang karena menurutnya ketinggalan satu pelajaran saja akan sangat rugi baginya "Tidak zahra, saya masih diberi kekuatan oleh Allah, memang seperti ini jika hamil" Jawab aisyah.

"Baiklah, ayo ke kantin" Wanita itu yang menggeleng menolak ajakan dari zahra

"Saya dikelas saja, soalnya sudah bawa bekal dari rumah"

"Pasti dibekalin sama gus hafidz ya? " Wajah wanita itu yang menggoda aisyah

"Kamu mau ke kantin? " Aisyah yang mengalihkan pembicaraan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cintanya Gus HafidzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang