Dua

56 0 0
                                    

Aisyah dan ustadzah aini sudah balik ke pesantren setelah membeli barang belanjaan yang diperlukan, kini para santriwati dan santri banyak yang keluar untuk menemui orang tua mereka aisyah pun hendak keluar dan memastikan ayah dan bundanya udah datang atau belum, tapi tiba tiba langkahnya terhenti dan menoleh ke citra yang termenung duduk di tepi ranjang

"Cit? kamu gak nemui orang tua kamu? " tanya aisyah yang ikut duduk disebelah citra

"Orang tua? mereka aja gak peduli sama aku syah"

Aisyah terdiam, ia tau keluarga citra itu berantakan papa dan mamanya bercerai karna papanya ketahuan selingkuh bersama perempuan lain,dan sudah mempunyai keluarga baru lama kelamaan mama dari citra pun selingkuh dan mempunyai keluarga baru juga, citra yang tinggal bersama nenek dari ayahnya

"Mereka gak bakal peduli syah, mereka udah bahagia sama keluarga barunya sampai lupa ada seorang anak yang ingin merasakan kasih sayangnya, pelukannya aku benci syah sama mereka"

"Cit jangan pernah kamu membenci orang tua kamu sendiri walaupun mereka jahat sama kamu, mereka tetep orang tua kamu citra pasti dibalik rasa benci itu kamu ada rasa sayangkan untuk mereka?"

"mereka udah buat mental aku down syah,aku benci mereka" Lirih citra

"Kamu tau surah Luqman ayat 14? Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik)kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. 598) (wasiat kami) , " Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamutuamu. "Hanya kepada-Ku (kamu) kembali. "

"Aku tau kamu pasti kecewa sama mereka, tapi aku mohon jangan pernah benci mereka ya? aku tau pasti dibalik itu kamu sayang banget sama mereka kan? "

"tapi aku kaya bener bener gak punya siapa siapa syah"

"gak punya siapa siapa? Allah? ada Allah yang selalu bersama kamu, selalu disamping kamu, selalu menjaga kamu, kamu masih punya Allah libatkan Allah dalam semua masalah"

Citra langsung memeluk aisyah dan menangis didalam pelukannya, aisyah pun mengelus bahu citra dengan lemah lembut dan membiarkan sahabatnya itu meluapkan semua kesedihannya

"Makasih syah kamu selalu ada buat aku, aku beruntung ketemu kamu"

"aku sahabat kamu citra, aku udah anggap kamu sebagai saudara aku sendiri kalau ada apa apa jangan pernah segan untuk cerita ya"

Aisyah melepas pelukannya, ia mengusap air mata citra diwajah nya"jangan nangis, senyum dong"

Citra pun mengembangkan senyuman membuat aisyah merasa senang dan menggenggam tangan citra"ayo"

"Mau kemana? " tanya citra yang masih duduk di tepi ranjang

"Ayah sama bunda udah dateng"

"Mau ngapain sya? "

"kita kesana bareng bareng anggep mereka orang tua kamu juga" Tanpa menunggu citra berbicara, aisyah sudah menarik tangan citra duluan

Aisyah dan citra melihat kesana kemari untuk mencari orang tua aisyah dan mereka melihat kedua orang tuanya yang tengah duduk aisyah dan citra pun menghampiri

"ayahh... Bundaaaaa" Aisyah langsung memeluk kedua orang tuanya

"yaampun sayang" Sarah yang mengelus bahu aisyah, ya dia sarah bunda dari aisyah

Citra yang hanya berdiri dan mengembangkan senyuman melihat sahabatnya itu bahagia bertemu dengan kedua orang tuanya

"Aisyah kangen banget sama ayah dan bunda"

"Ekhmm kakaknya gak ni" Seorang lelaki yang duduk disebelah ahmad dia azzam, kakak dari aisyah

"Ishh, kangen juga kak"

Cintanya Gus HafidzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang