BAB 3

28 3 0
                                    

"Siapa penyanyi favoritmu, Anna?" Tiba-tiba Jackson menjadi penasaran, setidaknya dia ingin tahu siapa saingannya.

"Tidak ada, aku jarang mendengarkan musik. Mungkin karena terlalu sibuk kuliah sambil bekerja sehingga kurang memberikan hiburan terhadap diriku sendiri" Jawabnya sambil senyum.

"Ternyata kau seorang yang sangat pekerja keras. Kamu hebat." Puji Jackson. Anna hanya tersenyum.

Satu jam kemudian mereka tiba dekat hotel CRYSTAL.

"Kita sudah tiba, Jack. Semoga kamu tidak tersesat lagi" Anna pamit sambil berlalu

"Anna. Tunggu!" Jackson berlari menghampirinya dan dia pun berhenti berjalan.

"Boleh kita bertemu kembali? Sebelum aku pulang? Aku tidak punya teman disini." Pintanya mencoba mengajak Anna untuk bertemu kembali.

"Boleh." Jawab Anna setelah berpikir sesaat.

"Kalau begitu boleh aku minta nomormu? Aku akan coba pakai nomor ponsel negara ini supaya bisa menghubungimu." Anna kemudian memberikan nomornya dan pamit kembali. Jackson mengiring dengan melihatnya menjauh hingga menghilang.

Dia kembali ke hotel dengan riang dan lapar. Ingin segera mandi dan makan. Tidak lupa juga untuk kembali masuk ke hotel melewati pintu samping. Sesuai dugaannya, sudah ada beberapa reporter dan penggemar yang menunggu di depan area hotel.

Biasanya dia akan keluar masuk hotel melewati mereka, menghargai kedatangan mereka untuknya, namun maaf untuk kali ini saja sepertinya Jackson tidak bisa bertemu kalian. Sambil tersenyum, dia melihat sekaligus menghindari mereka.

***

"Jackson... Darimana saja kamu? Aku mencarimu seharian ini." Adam langsung memasuki kamar hotel begitu tahu orang yang sejak tadi dicari sudah berada di kamar.

"Pagi ini aku ke kamar mencoba membangunkan dan mengajakmu sarapan tapi kamarmu sudah kosong, begitu pula saat siang tadi aku kembali kemari, masih seperti keadaan semula, kosong. Aku pikir kamu diculik, untung aku tidak segera melapor ke Polisi." Jelasnya dengan sedikit panik bercampur lega karena sudah menemukan orang yang dicarinya.

"Semalam aku sudah bilang padamu ingin jalan-jalan sendiri. Jadi tadi pagi setelah sarapan, aku langsung pergi keluar. Maaf Aku tidak pamit padamu dahulu sebelum aku pergi." Jackson mencoba menjelaskan sambil tersenyum dan memasukkan coklat bites ke mulut. Adam melihat dengan heran.

"Kamu... Sudah bertemu dengannya?" Adam mencoba menerka. Jackson mengangguk senang.

"Anna... Namanya Anna." Jawabnya sambil tersenyum.

"Serius? Jadi dia... nyata? Tunggu dulu... " Adam mencoba untuk berpikir segala kemungkinan yang ada.

"Bagaimana kamu tahu bahwa dialah orangnya? Bahwa gadis itu adalah gadis yang sama yang berada didalam mimpimu?" Lanjutnya lagi.

"Hanya... Tahu saja." Jawab Jackson santai sambil mengangkat kedua bahunya.

"Hmm... oke. " Adam mengangguk sambil memutar bola matanya malas dan duduk disamping ikut memakan coklat bites yang sedang dipegang Jackson.

"Ohya, belikan aku ponsel dan nomor Indonesia. Aku ingin menghubungi Anna." Jackson baru ingat kalau dia tidak bisa menghubungi Anna dengan ponselnya.

"Jackson... Kamu yakin? Aku tidak mau masalah Anna ini mengganggumu. Kita harus kembali ke Hongkong 3 hari lagi." Adam mencoba mencegah.

Tapi Jackson tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena yang terpikirkan olehnya saat ini adalah ingin secepatnya menghubungi Anna.

"Yakin, sekarang tolong carikan aku sebuah ponsel." Pintanya lagi dengan serius.

My Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang