BAB 7

22 3 0
                                    

Jackson bingung harus menjawab apa, apakah harus berbohong atau mengatakan yang sejujurnya kepada Anna? Akhirnya Jackson beranikan diri untuk menjawab.

"Bagaimana menurutmu?" tanyanya balik yang membuat Anna terlihat kesal.

"Kamu sama sekali tidak menjawab pertanyaanku." Jawabnya. Jackson menghela nafas dengan pasrah.

"Apa kamu... akan menyukaiku... jika aku Jackson?" Mata Jackson yang menatapnya terlihat penuh harap.

"Apa maksudmu? Mengapa aku harus menyukaimu?" tanya Anna mulai terlihat bingung.

"Karena aku menyukaimu Anna." Dengan spontan pria itu menyatakan cinta kepadanya. Anna yang semula bingung berbalik menjadi malu.

"Aku... tidak memiliki perasaan apapun padamu. Sejak awal kamu memintaku untuk berteman." Jawab Anna.

"Saat kita berteman saja kamu sudah berbohong padaku, bagaimana aku bisa mempercayai perasaanmu yang baru saja kaunyatakan?!" Pernyataan Anna menyakiti hati Jackson tapi semua yang dikatakannya memang benar, seharusnya dia jujur sejak awal kepadanya terutama setelah yakin bahwa Anna adalah gadis yang selalu hadir didalam mimpinya.

"Aku Jack. Tak bisakah kamu mengenalku seperti itu? Jackson itu untuk penggemarku, sedangkan Jack hanya untukmu." Pintanya.

Terlihat pipi Anna memerah. Dengan sedikit salah tingkah dia mencoba mengakhiri pembicaraan kami.

"Aku rasa sudah tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, terima kasih untuk hari ini, JackSON. Hati-hati dijalan dan saat kepulangan ke negaramu nanti." Pamitnya tiba-tiba sambil keluar dari mobil dan berlalu pergi.

***

"Jackson... Ayo! Semua sudah menunggumu." Adam masuk ke kamar sesaat setelah Jackson menyelesaikan makan malamnya.

Dia hanya menjawab dengan anggukkan. Sambil menghabiskan sedikit minuman alcohol yang masih tersisa di botol untuk menjernihkan pikirannya atas peristiwa tadi sore.

"Kamu kenapa?" Tanya Adam heran melihat penyanyi itu sedikit lesu ditambah dua botol minuman beralkohol yang sudah tak bersisa di atas meja makan. Dia hanya mengangkat bahu.

"Kutunggu kamu di lobby lima belas menit lagi, ada yang harus aku urus dahulu." Jelas Adam menggelengkan kepalanya sambil meninggalkannya sendirian di kamar.

Jackson langsung bersiap diri untuk acara After Party. Sebelum meninggalkan kamar dia mencoba cek ponselnya kembali berharap pesan yang dikirim sebelumnya dibalas oleh Anna.

'Apa kamu sudah tiba dirumah?'

'Aku sudah tiba di hotel.'

Pesan-pesan tersebut tidak ada satupun yang dibalas oleh Anna. Langsung dia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Tak lama Jackson dan Adam tiba di Club tempat After World Tour Asia Concert Party diadakan. Disana sudah ada semua anggota Team J dan promotor lokal menunggunya. Dia menyapa mereka satu persatu dengan mengatupkan kedua tangan didada sambil tersenyum.

"Akhirnya artist kita sudah datang, mari kita sambut... Jackson." Leader Tour Project Team J yang merangkap MC malam ini menyambut dan memberikan mic dan segelas sampanye kepadanya sambil bertepuk tangan diiringi tepuk tangan dan riuhan sorak sorai dari semua orang yang hadir.

"Hai, saya Jackson... Saya berterima kasih dengan sangat spesial kepada seluruh anggota Team J yang telah membantu merampungkan dengan sukses rangkaian World Tour album terbaru Saya yang bertema 'Minor', dimulai dari Bangkok, Thailand hingga terakhir disini di Jakarta, Indonesia..." Baru saja dia memulai sambutannya, tapi tiba-tiba ponsel yang berada di saku celana bergetar.

My Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang