BAB 16

24 3 0
                                    

"Uuh... Kepalaku."

Jackson coba membuka matanya pagi ini, namun masih terasa berat akibat mabuk semalam. Masih memegangi kepala, dia mencoba bangkit dari posisi tidurnya.

'Anna? Apakah dia yang menyiapkan ini semua?' Tanyanya dalam hati. Melihat selimut yang menutupi tubuh dan bantal yang menopang kepalanya.

Dia berjalan menuju kamar tidur coba mengintip apakah Anna masih tertidur atau sudah bangun. Namun saat pintu kamar dibuka, tak terlihat Anna sama sekali, bahkan setelah berkeliling unit dan memanggil, sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa Anna berada di apartemen tersebut.

'Apakah dia pergi jalan-jalan? Tapi ini di Seoul bukan di Jakarta, tidak mungkin dia bisa pergi seorang diri.' Jackson langsung menelepon Adam untuk menanyakan keberadaan Anna.

"Ada apa lagi? Tak cukupkah kalian berdua mengusikku semalam hingga lanjut ke pagi hari?" Sapa Adam sedikit kesal dengan suara tidak jelas karena masih mengantuk.

"Mengusikmu? Apa maksudmu? Apa kamu tahu dimana Anna?"

"Jackson... Berapa banyak kamu minum semalam? Apa kamu lupa apa yang terjadi semalam? Kamu SERIUS?" Tanya Adam tiba-tiba sudah tidak mengantuk lagi.

"Apa yang terjadi semalam, Hyung?" Tanya Jackson masih penasaran.

"Wah... Sepertinya kebiasaan mabukmu semakin parah. Sebelumnya kamu hanya langsung terlelap begitu mabuk. Sekarang bahkan lupa juga? Baguslah Anna langsung pergi dari apartemenmu semalam. Sudahlah, kamu tidak perlu mencarinya. Dia sudah pergi tadi pagi setelah menginap di apartemenku." Jawab Adam.

Jackson Nampak terkejut dengan kebiasaan baru mabuknya yang bahkan diapun tidak tahu bisa seperti itu.

"Menginap di apartemenmu?"

"Ya" Jawab Adam singkat.

"Dan tidak terjadi apa-apa... Jika kamu ingin memastikan." Tambahnya lagi.

"Tidak seperti kamu yang langsung membawa gadis cantik ke apartemenmu bahkan ketika Anna masih berada disana. Kamu benar-benar sudah tidak waras. Itulah mengapa aku menyuruhmu untuk berhati-hati. " Jelas Adam lagi. Jackson terdiam mendengar penjelasan manajernya tersebut.

"Gadis? Siapa maksudmu? Mengapa aku melakukan itu sementara Anna berada disampingku? Ini mustahil." Tanyanya panik, berpikir bahwa semua yang dikatakan Adam adalah sebuah kebohongan agar Anna pergi lagi dari kehidupannya.

"Hmm... Cobalah kamu tanya kepada dirimu sendiri. Sudahlah jangan menggangguku, aku mau melanjutkan tidurku lagi. Hari ini aku libur." Adam mengakhiri panggilan secara sepihak, membuat penyanyi itu menjadi tambah bingung.

"Apa sebenarnya yang semalam aku lakukan?"

***

"Kak Anna, nanti malam aku akan mengajakmu wisata kuliner ke Hongdae Street. Apa kamu mau?" Tanya Kai masih semangat.

Kai dan Anna baru saja selesai sarapan di dekat penginapan dan sedang berjalan kaki untuk pulang.

"Hongdae?" Anna balik bertanya padanya. Dia sama sekali tidak tahu mengenai tempat wisata di Seoul. Kai mengangguk.

"Ya, disana banyak sekali penjual makanan dan pernak Pernik pinggir jalan yang bisa kamu coba dari ujung jalan yang satu menuju ke ujung jalan lainnya." Jelasnya sambil membuat gerakan tangan membentang kiri dan kanan.

"Wah, sepertinya mengasyikkan. Baiklah aku ikut denganmu." Jawab gadis itu jadi ikut bersemangat.

Tiba-tiba ponsel Kai berbunyi. Kai mohon ijin untuk menerima panggilan tersebut dan berjalan menjauh. Tak lama Kai kembali setelah panggilan telepon diakhiri.

"Kak Anna, maaf aku harus kembali bekerja. Ko Jackson memanggil semua tim untuk berkumpul siang ini." Katanya dengan sangat menyesal.

"Tidak apa, Kai. Aku akan baik-baik saja"

"Tapi... " Anna menatap Kai, berpikir agak lama.

"Jangan kamu beritahukan mengenai keberadaanku kepada Jack. Aku belum mau untuk menemuinya." Lanjutnya. Kai mengangguk paham.

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa nanti malam. Nanti akan aku hubungi jika sudah selesai." Katanya sambil pamit. Anna mengacungkan 2 ibu jari padanya.

Akhirnya Anna kembali ke penginapan seorang diri. Sepanjang hari dia hanya menghabiskan waktu dikamar sambil mencari tahu mengenai Hongdae Street di internet dan menyimpan foto-foto makanan yang ingin dimakan nanti begitu tiba. Melihat semua foto makanan yang telah disimpan membuatnya menjadi lebih semangat dan tidak sabar untuk pergi.

'Jam berapa Kai selesai bekerja?' Batin Anna.

'Apa aku bertanya langsung padanya saja melalui chat?'

Akhirnya Anna mengirim pesan singkat kepada Kai mengenai jam berapa dia selesai bekerja, jam berapa akan menjemput, dan sekalian mengirimkan foto-foto makanan yang ingin gadis itu makan.

'Kai, jam berapa kamu selesai bekerja? Apakah masih lama?' Tanpa menyapa, Anna langsung bertanya padanya melalui chat.

'Satu jam lagi selesai Kak, saat ini aku dan yang lain sedang mengemas semua perlengkapan konser Ko Jackson.' Jawabnya.

'Wah... Masih lama, aku sudah tidak sabar ingin ke Hongdae. Berapa lama kamu akan tiba kesini?'

'Tiga puluh menit setelah selesai, aku sudah tiba di penginapan.'

'Satu setengah jam itu lama Kai...' Jawab Anna dengan gambar emoji menangis.

'Kamu harus lihat foto-foto makanan yang akan aku kirimkan nanti, itu semua masuk kedalam daftar yang harus aku coba saat ke Hongdae.' Anna mengirim semua foto makanan yang telah disimpan.

'Lol... Kau yakin bisa menghabiskan itu semua, kak? Kamu seperti akan membuat acara Mukbang saja.' Jawab Kai, yang gadis itu yakin saat ini dia sedang menertawakannya.

'Kan ada kamu yang akan menghabiskan sisanya, Kai. Haha'

Setelah itu mereka keasyikan chat hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Anna mengakhiri chatnya dengan Kai dan bersiap diri memilih pakaian yang cocok dikenakan malam ini.

***

"Mohon maaf sebelumnya kepada seluruh anggota team J karena persiapan yang begitu mendadak. Kami pun baru tadi pagi diinfokan oleh management World Tour di LA bahwa semua perlengkapan, peralatan, dan kostum harus sudah diterbangkan besok pagi agar tiba sesuai jadwal. Oleh karena itu... "

Tiba-tiba dikeheningan terdengar suara ponsel berbunyi. Kai yang semula sedang mendengarkan arahan Jackson meminta maaf karena ponselnya berbunyi. Dia membalas sebentar kemudian memperhatikan kembali.

Jackson langsung melanjutkan arahan berikutnya. Namun lagi-lagi ponsel Kai berbunyi beberapa kali dan dibarengi dengan suara tawa kecil laki-laki yang baru berusia delapan belas tahun itu.

"KAI... Kamu masih bersama kami saat ini?" Sindir Jackson serius.

Kai mengangguk dan Kembali meminta maaf. Dia terlihat aneh sekali hari ini, biasanya perhatiannya tidak pernah teralihkan oleh apapun, namun kali ini dia begitu teralihkan oleh pesan yang datang dari ponselnya. Apakah dia sedang jatuh cinta? Berpacaran? Karena sepertinya dia terlihat senang sekali.

"Baiklah, cepat kita selesaikan semua dan kita rayakan persiapan World Tour Amerika kita dengan makan malam."

Hampir satu jam berlalu dan persiapan sudah selesai dikerjakan. Seluruh Team J bersiap untuk makan malam. Dari jauh Jackson melihat Kai sedang berbicara dengan Adam yang kemudian menyuruhnya untuk segera pergi. Dihampiri Adam setelah Kai sudah tidak ada.

"Kemana Kai?" Adam mengangkat bahu.

"Biasa... Anak muda." Kata Adam singkat.

----------

Cerita ini sudah tamat loh di KaryaKarsa dengan judul sama.

Cari nama akun @wingz35 atau judul karya My Future Wife

Boleh banget nihdiklik gambar bintang di kiri bawah sebagai bentuk apresiasi... makasih 😊🙏

My Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang