"Anna... Kamu kenapa?"
Mereka baru saja turun dari pesawat menuju mobil yang sudah siap di depan lobi bandara. Anna terlihat gelisah sejak memasuki pesawat di bandara Incheon empat jam yang lalu.
Tidak menjawab, Anna hanya menggeleng mencoba tersenyum meski terlihat terpaksa. Jackson tersenyum, langsung meraih tangan dan menggandengnya hingga ke mobil.
Untungnya kepulangan Jackson hari ini ke Hongkong sangat mendadak dan rahasia sehingga tidak ada penggemar atau reporter yang menunggu di bandara. Meski begitu tak lupa dia memakai masker hitam menutupi wajahnya untuk berjaga-jaga.
Hari ini yang ikut pulang ke Hongkong hanya Jackson, Anna, Jun, dan Kai tanpa Adam. Manajernya tersebut terlihat sangat terkejut ketika pagi tadi penyanyi itu mengatakan rencananya untuk pulang ke Hongkong membawa Anna beberapa hari sebelum mereka seharusnya bertolak ke Amerika.
"Jackson... Ingat, waktumu maksimal hanya empat hari disana, jangan lebih. Selanjutnya kamu langsung terbang dari sana menuju LA. Aku dan tim akan berangkat lebih dulu dari sini untuk mengatur persiapanmu." Info Adam sebelum Jackson dan Anna berangkat.
"Terima kasih, Hyung. Mohon urus segala keperluanku sesuai rencana kita sebelumnya." Pamit Jackson langsung masuk ke dalam pesawat bersama yang lain.
"Jack, kamu yakin tidak apa kita pulang kerumahmu dahulu padahal seharusnya kamu mempersiapkan konsermu di Amerika?" Tanya Anna saat mereka sudah berada di dalam mobil melaju menuju rumah keluarganya.
"Kamu sudah dengar sendiri dari Adam tadi sebelum kita berangkat, aku masih ada waktu empat hari sebelum berangkat kembali ke LA. Tidak apa-apa. " Jawab pria itu mencoba menenangkannya. Anna kembali tersenyum cemas membuat Jackson bingung.
"Apa kamu tidak senang ikut bersamaku?" Tanyanya lagi. Anna menoleh dan tersenyum kaku.
"Hmm... Aku... Senang... Hanya saja aku terlalu... Gugup." Jawabnya terbata masih mencoba untuk tersenyum.
"Gugup? Kenapa?" Tanya Jackson tanpa berpikir mengenai apapun yang mungkin membuatnya gugup. Kini Anna yang mengernyitkan dahinya.
"Jack... Aku akan bertemu keluargamu. Tentu saja aku gugup dan... panik" Jawabnya.
Mukanya tiba-tiba memerah sehingga memalingkan wajahnya karena malu. Jackson tersenyum melihat kegugupannya.
"Anna... Ma dan Pa... Juga ingin bertemu denganmu." Ucapnya sambil menggenggam jemari Anna yang sedikit dingin dan berkeringat karena terlalu gugup.
"Begini, sebenarnya saat kita bertengkar karena salah paham kemarin, Ma langsung telepon dan memarahiku keesokan paginya. Kecewa dengan sikapku yang sudah menyakitimu. Sepertinya Adam sudah mengadukan perbuatanku kepada orang tuaku. Setelah itu, Ma menyuruhku untuk membawamu ke Hongkong secepat yang aku bisa, dan itu adalah sekarang." Jelas Jackson dengan satu tarikan nafas kepada Anna agar dia tidak gugup lagi.
"Wah... Mengapa jadi sekompleks ini permasalahannya. Apa aku juga dalam masalah? Bagaimana aku harus menghadapi orang tuamu? Kamu membuatku menjadi tambah panik, Jack." Katanya dengan nada cepat dan gerakan tangan aneh yang memperlihatkan kepanikannya. Membuatnya terlihat imut sekali. Sambil membelai kepalanya Jackson kembali tersenyum melihat tingkahnya.
"Kira-kira apa ya hukuman untukmu dari orang tuaku?" Goda Jackson untuk menakut-nakutinya.
"JACK." Teriaknya panik.
***
"Ma... Pa... Aku pulang." Sapa Jackson kepada kedua orang tuanya yang sudah menunggu di depan rumah mereka sambil memeluk erat.
"Kami kira akan bertemu denganmu tahun depan, nak. Ma rindu sekali padamu" Ucap Ma.
"Aku juga rindu padamu, Ma. Kamu tahu sendiri bagaimana pekerjaanku yang membuatku tidak sempat pulang kesini menemuimu." Jelas anak bungsunya. Ma mengusap pipi Jackson sejenak. Kemudian beliau melirik Anna dan menghampirinya.
"Apa kabar, Anna sayang?" Sapa Ma kepada Anna sambil memeluknya yang disambut pelukan juga oleh Anna. Terlihat Anna masih gugup meski mencoba tersenyum dengan sedikit memaksa.
"Ma menanyakan kabarmu, Anna?" Jackson baru menyadari bahwa sejak awal dia dan orang tuanya menggunakan bahasa Mandarin yang belum Anna mengerti.
Namun tanpa diduga ternyata Anna menjawab menggunakan bahasa Mandarin juga, meski masih ada lafal yang kurang tepat.
"Kabar baik, Bu. " Jawabnya agak terbata yang disambut senyuman oleh orang tua Jackson.
"Panggil aku Ma... Karena kamu juga anakku." Ucap Ma.
Sambil mengangguk sekilas kulihat wajah Anna memerah. Tak lupa dia menghampiri Pa dan mencium tangannya, kami semua kaget dan kagum melihatnya. Anna pun menjelaskan jika di Indonesia, anak-anak melakukan itu ketika bertemu orang tua sebagai bentuk penghormatan dan sopan santun.
Setelah proses ramah Tamah di depan rumah, mereka semua masuk dan menuju ruang makan.
"Wah... Ma, kamu masak banyak sekali... Semuanya masakan kesukaanku. Terima kasih Ma. "
Mata Jackson tidak bisa diam, dia menjelajah ke seluruh meja makan seolah melahap masakan Ma dengan kedua mata sipitnya. Ma tersenyum senang dan mengusap pipi anaknya.
"Ayo cepat dimakan, nanti keburu dingin... Jun, Kai, ayo ikut makan." Ajak Ma.
Mereka semua langsung duduk di meja bundar besar dan mulai menyantap hidangan terenak didunia dan penuh cinta. Masakan Ma.
"Ma, apa kamu tahu? Anna bisa membuat tumis Pokcoy yang rasanya mirip seperti masakanmu. Makanya aku tiba-tiba ingin pulang dan bertemu denganmu." Anna yang tidak mengerti yang dibicarakan hanya diam dan melihat dengan bingung. Jackson tersenyum padanya.
"Kalau begitu, Anna harus bisa semua masakan kesukaanmu yang biasa Ma buatkan untukmu. Agar kamu jadi sering pulang kerumah, nak" Katanya senyum penuh arti.
"Jadi... Kapan kalian menikah?" Tanya Ma tiba-tiba setelah kami baru saja selesai makan.
Jackson yang saat itu sedang minum langsung tersedak karena kaget. Dia melirik Anna yang berada disebelahnya yang juga salah tingkah. Wajahnya kembali memerah dan menunduk sambil minum. Menandakan dia mengerti hal yang ditanyakan Ma.
"Ma."
"Kenapa? Apa Aku salah menanyakan hal itu?" Tanya Ma kepada Jackson dan Anna.
"Kami belum menjalin hubungan hingga saat ini." Ucap Jackson pelan berharap Anna tidak mengerti yang dikatakan.
Ma menyipitkan matanya tidak percaya. Kemudian dia melirik Jun dan Kai yang dijawab dengan anggukan bersamaan oleh mereka. Ma hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Anna. Mari ikut Ma. Kai, kamu juga." Kata Ma.
Anna yang masih bingung dengan bahasa Mandarin mengiyakan. Mereka langsung berdiri dari ruang makan, Ma melirik Jackson yang juga ikutan berdiri.
"Kamu! DIAM disini." Kata Ma tegas sambil menunjuk anaknya.
Jackson kembali duduk di kursi makan. Ma dan Anna kemudian menghilang dari pandangan diikuti oleh Kai dari belakang.
"Bagaimana kabarmu, Pa?" Tanya Jackson kepada Pa memulai perbincangan. Mereka berdua dan Jun sudah berpindah ke ruang santai dan membicarakan mengenai keadaan di rumah selama anak bungsu mereka tersebut tidak ada.
----------
Cerita ini sudah tamat loh di KaryaKarsa dengan judul sama.
Cari nama akun @wingz35 atau judul karya My Future Wife
Boleh banget nih diklikgambar bintang di kiri bawah sebagai bentuk apresiasi... makasih 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Wife
FanfictionPernahkah kamu bermimpi? Memimpikan orang yang sama beberapa kali yang bahkan kamu sama sekali belum pernah bertemu dengannya? Jackson mengalaminya. Dia bermimpi bertemu dengan gadis dalam sebuah adegan sama berulang di setiap mimpinya. Apakah ini y...