BAB 5

24 3 0
                                    

'Apa kamu pulang dengan selamat?' Ponsel Jackson berbunyi menandakan ada chat whatsapp yang masuk. Ternyata pesan dari Anna.

Saat makan tadi, Anna menjelaskan bahwa di Indonesia orang-orang pada umumnya menggunakan aplikasi Whatsapp untuk berkomunikasi berkirim pesan atau telepon. Langsung saja saat itu juga Anna mengunduh aplikasi tersebut dan mendaftarkan nomor Jackson ke aplikasi yang dimaksud.

'Ya, Aku sudah di hotel saat ini. bagaimana denganmu?' Jackson bertanya balik padanya.

'Ya, aku juga sudah tiba dirumah.'

'Begini, aku telah memberikan paperbag yang kamu berikan kepada sepupuku dan sedari tadi dia berteriak, loncat kesana kemari kegirangan.' Anna mencoba menjelaskan dengan ketikan dan gambar gif orang kegirangan.

'Aku bisa merasakannya.' Pikir Jackson dalam hati sambil tersenyum.

'Apakah dia menyukainya?' Tanyanya basa basi.

'Menyukainya? Mungkin lebih tepat memujanya.' Balas Anna.

'Syukurlah, apa kamu juga mau?' Tanya Jackson kali ini lebih serius.

'Tidak, terima kasih.' Tolak Anna dengan lembut yang tentu saja membuat hati Jackson sedikit kecewa.

'Jack... maaf.'

'Ya, ada apa?'

'Sepertinya besok aku tidak bisa bertemu denganmu. Teman kerjaku baru saja menghubungiku kalau dia tidak bisa masuk besok dan aku harus menggantikan shiftnya sebagai cashier dari pagi hingga siang.'

Jackson yang membaca pesan tersebut bertambah murung. Sebenarnya dia ingin sekali memaksa Anna untuk menolak permintaan temannya tersebut agar bisa bersamanya tapi diurungkan setelah membaca kembali pesannya yang terlihat penuh sesal.

'Baiklah, tidak apa.'

'Apa kamu marah?' Tanya Anna, jelas sekali dia merasa bersalah karena tidak bisa menepati janjinya terhadap Jackson.

'Tentu saja tidak. Kalau begitu sebaiknya kamu istirahat sekarang karena besok kamu akan bekerja pagi-pagi sekali. Selamat malam, Anna.' Tutup Jackson.

'Selamat malam, Jack. Sekali lagi aku minta maaf.' mengakhiri chat mereka.

Jackson melempar ponselnya ke samping kasur dan duduk bersandar di tepi Kasur sambil menghela nafas.

"Aku masih ingin bertemu denganmu, Anna."

***

"Jackson." Panggil Adam yang seketika sudah berada di dalam kamar penyanyi itu yang dibukanya sendiri dengan kartu kamar cadangan seperti biasa.

Jackson yang semula masih terlelap, langsung menggeliat dan terbangun. Terlihat malas dan sedikit kesal karena terbangun dari tidur nyenyaknya. Belum lagi karena peristiwa semalam saat Anna membatalkan janji temu mereka hari ini.

"Ada apa?" Tanyanya sambil terduduk dikasur dengan mata masih terpejam rapat.

"Lekas bersihkan dirimu dan sarapan, kita ada meeting sebelum Party di ruang serbaguna jam sebelas pagi bersama dengan yang lain." Mata Jackson langsung terbuka lebar sambil berusaha melihat jam di ponsel barunya.

Terlihat waktu sudah menunjukkan jam sembilan pagi. Tanpa pikir panjang dia langsung berjalan cepat menuju kamar mandi.

Adam menunggu dengan sabar hingga akhirnya Jackson keluar kamar tiga puluh menit setelahnya dan bergegas sarapan ditemani olehnya sambil membicarakan rencana kepulangan mereka ke Hongkong besok pagi.

"Apa bisa aku menunda kepulanganku, Hyung?" Jackson bertanya pada Adam penuh harap.

"Apa ini karena Anna?" Meski takut akan jawabannya, Adam mencoba untuk menerka jalan pikiran penyanyi itu. Terlihat Jackson menggangguk kepala sebagai jawaban YA.

My Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang