BAB 11

20 4 0
                                    

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Jackson lembut sambil memegang tangan dan menatapnya.

"Aku... Tak tahu." Jawab Anna hampir terisak.

Jackson tak kuasa menahan dirinya, langsung memeluk Anna dihadapan semua orang. Semua yang melihat dan masih berpikir bahwa ini adalah akting hanya teriak histeris dan malu-malu.

"Anna, aku rindu sekali padamu." Bisik Jackson ditelinganya.

Anna menitikkan air mata sambil mengangguk. Tak lama mereka melepas pelukan masing-masing, Jackson menghapus air mata yang masih tersisa di pipi Anna. Kemudian melanjutkan acaranya.

"Anna, aku akan menjawabnya jika kamu mau makan malam denganku. Apakah kamu mau?" Tanya Jackson kepadanya Kembali ke dalam script acara. Semua orang bersorak gembira dan iri. Anna hanya mengangguk dan menangis lagi. Jackson kembali memeluknya.

"Oke Jackson, jadi dia adalah wanita yang kamu pilih untuk menemanimu makan malam hari ini?" Tanya Hanna mempertegas.

"Ya" Jawabnya singkat sambil mengangguk.

"Dengan telah dipilihnya wanita yang akan menemani Jackson makan malam hari ini, maka berakhir pula perjumpaan kita kali ini, saya Hanna dalam Talk To Me. Sampai jumpa minggu depan." Hanna menutup acaranya dengan sukses.

Setelah berpamitan dengan Hanna, Jackson langsung menarik Anna meninggalkan studio menuju mobilnya. Menghiraukan semua orang yang memandang mereka.

Dia langsung memeluk Anna kembali Ketika sudah berada di dalam mobil.

"Jack... Sakit." Kata Anna tiba-tiba.

Ternyata Jackson telah memeluknya terlalu erat, masih penuh senyum pria itu langsung melepaskan pelukannya yang sebenarnya sama sekali tidak ingin dipisahkan.

"Anna... Aku tidak baik-baik saja tanpamu. Tentu saja aku masih tersesat." Jawab Jackson atas pertanyaan yang dilontarkan Anna di acara Hanna tadi.

Mobil sudah melaju meninggalkan studio menuju apartemen.

"Maafkan aku, Jack. Setelah malam di Monas itu, aku tahu bahwa pertemuan kita adalah suatu kesalahan. Aku dan Adam sepakat untuk membuatmu lupa padaku." Anna mencoba untuk menjelaskan kejadian empat tahun lalu saat di Indonesia.

Jackson mencoba mengingat kembali dengan kejadian di Monas. Namun seberapa kerasnya dia mencoba mengingat, masih tetap tidak bisa ingat. Dan Adam? Kesepakatan apa yang dimaksud Anna? Adam sendiri mengatakan bahwa Anna hanyalah khayalannya.

"Anna, apa yang aku katakan padamu malam itu? Dan apa maksudnya dengan kesepakatan yang telah kamu dan Adam buat?" Tanyanya serius karena benar-benar tidak ingat dengan hal yang telah terjadi.

"Kamu tidak ingat?" Tanya Anna berbalik. Jackson hanya bisa menggeleng karena bingung. Anna menghela nafas.

"Seharusnya memang aku tidak perlu menanggapimu saat kamu mabuk. Bahkan mungkin kamu lupa juga dengan semua yang kamu ucapkan malam itu."

"Kamu bersikeras berkata kepadaku akan meninggalkan kariermu untuk bisa bersamaku. Aku tidak mau kamu melakukan itu. Bukan itu yang kumau darimu." Jelas Anna.

"Bagaimana dengan kesepakatan dengan Adam?"

"Aku dan Adam, kami sama-sama tidak ingin menghancurkan kariermu. Aku terutama tidak ingin menjadi penyebab kariermu hancur dengan alasan kamu hanya ingin bersamaku."

"Lalu... Apa yang kamu ingin aku lakukan namun masih bisa memilikimu?" Tanya Jackson sambil memegang jemari lembutnya.

"Tidak ada... Aku, tidak tahu." Jawabnya bingung. Setelah datang sejauh ini bahkan dia tidak tahu bagaimana dengan perasaannya.

My Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang