"JACK... Turunkan aku." Anna mengalungkan lengannya ke leher Jackson dengan erat karena takut terjatuh.
Namun pria itu tidak memperdulikannya. Dia masih berjalan menuju kamar sambil menggendongnya lalu menurunkan di atas kasur secara perlahan. Anna masih berusaha untuk bangkit dari kasur namun langsung dicegah.
"ANNA." Ucap Jackson dengan nada agak tinggi.
"Tinggallah disini bersamaku, aku membutuhkanmu... Kumohon." Lanjutnya dengan nada lebih lembut.
"Aku akan bilang pada Adam bahwa kamu HARUS tinggal disini bersamaku."
"Tapi koperku masih disana, Jack." Kata Anna sedikit takut.
"Aku akan minta Jun untuk mengambilkannya untukmu." Anna langsung terdiam, hanya mengangguk tidak berusaha untuk membantah lagi.
Jackson keluar dari kamar meninggalkan Anna sendiri, langsung menelpon Adam untuk memberitahukan lokasi Anna seharusnya menginap, yaitu di apartemen dan bersamanya.
"Ya, Jackson. Ada apa?" Sapa Adam datar setelah dering ponsel yang tertahan agak lama.
"Hyung, kenapa kamu menyuruh Anna menginap ditempat lain bukan ditempatku?" Jackson terdengar kesal karena merasa Adam tidak memahaminya.
Setelah sebelumnya dia telah membohonginya mengenai Anna, sekarang dia masih saja mencoba memisahkan mereka.
"Itu perintah orang tuamu. Aku tidak bisa membantahnya... dan sebaiknya kamu menurutinya juga." Jawab Adam kembali datar.
"Orangtuaku? Kenapa?"
"Aku tidak tahu... Aku hanya menuruti perintah. Apakah Anna sudah siap? Aku akan menyuruh Jun mengantarnya ke penginapan." Jawab Adam lagi.
"TIDAK! Anna tidak akan kemana-mana. Dia akan tetap disini bersamaku." Jawab Jackson dengan nada agak tinggi lagi.
"Oke... Oke... Aku akan coba bicara dengan orangtuamu. Semoga tidak terjadi perang dunia." Jawab Adam sambil menghela nafas.
"Terima kasih, Hyung. Maafkan aku karena bicara kasar padamu. Tapi kali ini aku tidak akan melepaskan Anna, dan tolong minta Jun untuk mengambil semua barang Anna di penginapan itu."
"Ya... Aku tahu. Baiklah, nanti aku kabari lagi. Jangan.... Kamu berbuat macam-macam dengan Anna." Ancam Adam. Yang dijawab dengan Ya singkat kemudian mengakhiri panggilannya.
Tak jauh terdengar suara pintu kamar dibuka pelan, Anna sedang mengintip dari balik pintu kamar dan memanggil.
"Jack." Katanya takut-takut. Jackson berjalan menghampirinya.
"Ya?" Jawabnya lembut. Anna membuka sedikit pintu kamarnya.
"Apa kamu bertengkar dengan Adam... Gara-gara Aku?" Tanyanya sambil menunduk. Jackson hanya menggeleng.
"Apa aku salah lagi karena menemuimu?" Kali ini dia menatap pria itu. Jackson kembali menggeleng.
"Tidak ada yang salah dengan pertemuan kita, Anna. Kenapa kamu menganggapnya seperti itu?" Anna hanya diam menunduk dan menggeleng, kemudian siap beranjak masuk ke dalam kamar lagi namun ditahan.
"Anna... Apa kamu sudah lelah? Jika belum, aku ingin berbicara denganmu." Anna menggelengkan kepalanya, kemudian mereka berdua duduk di sofa putih di ruang santai.
"Apa yang ingin kamu bicarakan, Jack?" Tanya Anna menyandarkan kepalanya di sofa sambil menoleh.
"Apa kamu merindukanku?" Tanya Jackson terlihat penasaran.
Sejak awal pertemuannya dengan Anna empat tahun lalu dan sekarang saat di Seoul tidak pernah terucap sekalipun dari Anna bahwa dia merindukannya.
"Kenapa kamu masih menanyakannya? Aku sudah disini sekarang." Jackson Kembali terlihat masih belum puas dengan jawaban tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Wife
FanfictionPernahkah kamu bermimpi? Memimpikan orang yang sama beberapa kali yang bahkan kamu sama sekali belum pernah bertemu dengannya? Jackson mengalaminya. Dia bermimpi bertemu dengan gadis dalam sebuah adegan sama berulang di setiap mimpinya. Apakah ini y...