II

17.2K 699 2
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, terlihat beberapa remaja yang tengah berkumpul di salah satu rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berlalu begitu cepat, terlihat beberapa remaja yang tengah berkumpul di salah satu rumah.

Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing, bahkan ada juga yang tertidur.

"Anjing, jangan kesitu!"

"Tolol, lu yang bener mainnya."

"Gue udah bener setan, Lo aja yang bego trik nya."

"Ehh Jumaidi jangan kesit- bego! kan kalah" Ngga terima dong dia, udah mempertahankan nyawa sampe pantatnya keram gara-gara duduk terus sampe tuh minuman yang ada di meja jadi ngga dingin lagi, lah malah metong game-nya di pertengahan level.

BUK

Seseorang melempar bantal sofa ke arah mereka berdua

"Lo berdua kalo mau berantem mending balik, gue pengen tidur!"

"Tau, main PS aja ributnya ngalahin supporter sepak bola."

"Bacot, tau ah gue ngga mood."

"Dihh ngambek, ulang lagi aja kan bisa." Ucap salah satu gadis yang ada di antara mereka.

"Di kira ngulang lagi gampang kali," Saut pria itu dengan nada pelan, dan tentu saja tidak ada yang mendengar.

"Udah lagi jangan ribut, buat acara party minggu depan gimana?" Tanya seorang gadis berjalan ke arah ruang tamu di mana teman-temannya berkumpul.

Melihat kedatangan gadis itu serta pertanyaan yang ia lontarkan, tentu saja mendapatkan tanggapan bahagia dari mereka.

"Gue si ayok aja,"

"Yang lain?"

"Hmm, gue juga ngikut aja jam nya." Ucap pria yang baru mencoba mendudukkan dirinya di sofa tempat ia tertidur tadi.

Mendengar tanggapan dari semua temannya, gadis itu tersenyum.

"Oke deal, nanti gue kabarin lagi jamnya." Final gadis itu, dan hanya di angguki kepala sama mereka.

Menyadari ada yang kurang dari teman-temannya saat ini, gadis itu mengernyitkan keningnya.

"Noval, kemana?"

"Urusan keluarga biasa, kek ngga tau tu anak aja."

"Party besok, dia ikut kan?"

"Pas di sekolah gue tanya, dia bilang ikut."

Setelahnya itu semua kembali dengan dunianya masing-masing, sampe seseorang menghentikan kegiatan mereka.

"Ngga kerasa, dah sebulan si cupu pergi." Kini semua menatap gadis yang sedang memakan popcorn.

"Ck, ngga usah bawa-bawa si cupu."

"Tau, ngerusak suasana aja lu Dita."

"Yee, kan gue cuma mengutarakan apa yang ada di pikiran gue."

"Lo perduli sama dia?"

"Dih, apaan! Kan gue cuma lagi-" belum sempat ucapannya selesai, gadis lain memotongnya.

"Oh iya, gue salut si sama tuh cupu."

"Lah salutnya?" Tanya seorang pria yang kini tengah memakan pizza.

"Iya kalian bayangin aja, sekolah kita walau cuma 3 lantai bisa di katakan dah tinggi banget. Gue aja kalo naik ke rofftop merinding ngga jelas."

"Jadi maksud Lo?"

"Iyaa, kenapa ngga di rel kereta aja coba, kan lebih mainstream. Dengan dia bunuh diri di sekolah itu buat apaan coba, nyari perhatian, gitu?" Mendengar apa yang baru saja temannya ini ucapkan, tentu saja membuat mereka yang berada di ruangan itu heran dengan jalan pemikiran gadis satu ini.

"Liona, lo itu ada dendam apa sebenarnya sama si cupu, haha bisa-bisanya ngecablak segampang itu."

"Emm, ngga ada dendam apapun si. Seru aja kalo bully tu anak, apa lagi dengan sikapnya yang bagaikan penyelamat kesiangan."

"Dan gue lebih kaget lagi, pas si Faris teriak 'AUREL' pftt, inget itu gue pengin ngakak." Dan yahh wanita itu tertawa dengan lugasnya.

"Haha iya anjir, mana udah kek ngga ada dosa lagi mukanya."

"Yee maklum, kan yang metong pacar kesayangan. Ya kan ris." Ucap seorang pria sembari menyenggol pria lain yang berada di sampingnya.

"Ck, ngga usah di inget. Gue reflek aja itu. Terus lu bilang pacar kesayangan? Heh! juamidi, gue pacaran sama si cupu juga karena dare dari kalian!"

"Halah pake segala mengatasnamakan dare lagi, tapi lo suka kan. Ngaku deh."

"Bacot, pacar gue cuma Mita."

"Dih, ko jadi bawa-bawa nama gue si." Ucap gadis yang baru saja kembali dari kamar mandi.

Setelah itu mereka kembali ke dunia masing-masing, beberapa dari mereka juga memutuskan untuk pulang, karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 wib.

Berbeda waktu dengan Indonesia, kini waktu menunjukan pukul 01.00 am. Terlihat seorang gadis yang tengah melihat beberapa file dokumen.

"Jika dunia tidak bisa menghukum mereka dengan keadilan, maka justice from me will punish them."

TBC!

Jangan lupa vote, komen and follow

See you next chapter.

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang