XXVIII

7K 276 3
                                    

Di salah satu pedalaman hutan belantara, terdapat sebuah rumah tua mewah yang sudah tak berpenghuni.

Rumah yang tampak kumuh, ilalang dan tanaman liar tumbuh memenuhi halaman dengan bangunan mewah yang masih berdiri kokoh menjadi salah satu tempat yang tak bisa di temukan keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah yang tampak kumuh, ilalang dan tanaman liar tumbuh memenuhi halaman dengan bangunan mewah yang masih berdiri kokoh menjadi salah satu tempat yang tak bisa di temukan keberadaannya.

Berbagai organisasi gelap terus mencari keberadaannya, namun selalu nihil hasilnya. Tidak ada yang tau letak persis di mana lokasi bangunan itu berada.

Mengapa mereka mencarinya?

Singkatnya, rumah itu milik seorang pengusaha paling berkuasa nomor 1 di negeri ini. Sayangnya, beberapa tahun yang lalu terjadi sebuah tragedi berdarah, semua yang berada di bangunan itu menjadi saksi dan korban betapa bengisnya pelaku dalam melancarkan aksi pembantaiannya.

Di kabarkan juga tak ada satupun korban yang di temukan hidup atau dalam keadaan membutuhkan pertolongan. Semua korban di nyatakan meninggal di tempat.

Saat petugas kepolisian mendatangi lokasi, mereka mendapati ruang tamu dan beberapa lokasi lain penuh dengan darah yang bercecer dan meyiprat ke segala dinding.

Polisi tak menemukan sidik jari atau jejak yang di tinggalkan pelaku, mereka hanya menemukan sebuah tulisan di lantai atas dengan tinta darah yang bertulis "THEY DIED BY CHOICE"

Kejadian itu menjadi salah satu kasus yang tidak pernah terselesaikan, bahkan sampai saat ini kepolisian tak pernah menemukan bukti yang mengarah ke sang pelaku, seolah-olah dia sudah menyusun dengan rinci semua aksinya.

Sebuah mobil hitam memasuki area bangunan tua. Terlihat beberapa pria menyambut kedatangannya satu pria lain membukakan pintu mobil itu.

Seorang wanita keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah tua itu. Langkahnya terus ia bawa hingga sampai di salah satu ruangan dengan suhu ruang paling dingin yang ada, dua pria dengan jas hitam formal membuka pintu ruangan.

Wanita itu menatap sebuah peti jenazah berwarna putih dengan ornamen bunga aster merah yang berisikan seorang wanita yang tertidur lelap di dalamnya.

"Mereka sangat bodoh bukan? Hahaha"


Tawanya terhenti kala seseorang memanggilnya.

"Nona Aura, semua sudah kumpul." Tanpa menjawab perkataan pria tadi, dia segera membawa langkahnya keluar dari dalam ruangan dingin itu.

Wanita itu adalah Aura yang saat ini tengah mengunjungi salah satu tempat di mana seharusnya ia berada.

Sesampainya di ruangan lain, pria maupun wanita yang berada dalam ruangan itu memberikan salam.

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang