XXIX

7K 285 5
                                    

Seorang wanita keluar dari dalam mobil dan mulai membawa langkahnya masuk ke dalam mansion.

"Kak,"

Wanita itu menyodorkan plastik berwarna kuning ke arah pria yang tadi memanggilnya.

"Thank you my sister" Setelahnya ia kembali berjalan ke arah lift.

Di lain tempat, tepatnya di ruang tamu seorang pria paruh baya menatap kedua anaknya dengan tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain tempat, tepatnya di ruang tamu seorang pria paruh baya menatap kedua anaknya dengan tajam.

"Sabar pah, kita dengerin dulu penjelasan mereka" Ucap sang istri mencoba menenangkannya.

"Penjelasan? Mereka aja di tanya bisu!!"

"Kalian berbuat apa selama saya tidak ada di rumah, JAWAB!!"

"Pah, kita ngga tau maksud papah apa?"

"Apa kamu tanya? Setelah mendapatkan kabar adik bungsu kalian di lecehkan masih tanya apa?!"

"Kita emang ngga tau pah Kaila kemana, selama ini dia selalu bersama teman-temannya dan sebulan lalu juga dia ijin menginap di rumah temannya" Ucap anak yang lebih tua.

"Kamu sebagai kakak yang lebih tua harusnya awasi semua tindakan adikmu Rendra! Dan Wiliam, kamu satu sekolah dengan adikmu kenapa bisa sampai lepas pengawasan seperti itu!"

"Kaila sendiri yang memisahkan diri pah, bukan salah kami." Saut anak tengah di keluarga itu.

"Masih bisa beralasan kamu?!!"

"Sudah berakhir semua nya, saya bahkan tidak tau apakah bisa menghadapi dia." Pria paruh baya itu terduduk di sofa dengan menundukan pandangannya.

"Maksud papah?" Tanya Rendra.

"Dia sudah kembali dan semua salah papah yang tidak bisa mengurus kalian."

"Pah, maksud kamu apa?" Tanya sang istri -Rea

"Sebulan yang lalu, papah mendapat teror telpon. Dia bilang semua akan berakhir karena salah satu dari kalian melakukan kesalahan setelah mendapat peringatan darinya." Mendengar apa yang sang papah katakan membuat Rendra terdiam.

"Pah, jangan bilang." Ucap Rea.

"Usaha yang selama ini papah lakukan semua akan sia-sia." Melihat kedua orangtuanya tampak bingung dan ketakutan membuat William heran.

"Kalian menyembunyikan sesuatu?" Rendra menatap adiknya.

"Semua terjadi beberapa tahun yang lalu Liam, papah membuat kontrak perjanjian dengan dia  jaminannya adalah kesuksesan perusahaan. Dia bukan sembarang orang, banyak orang tunduk saat berhadapan dengannya. Seorang pengusaha yang terkenal akan kegilaannya dalam menghadapi musuh."

"Aku masih ngga paham maksud Abang."

"John Palmer, kamu pasti pernah mendengar nama itu bukan?" William kaget saat mendengar nama yang abangnya sebut.

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang