Bab 12- Suami Istri Palsu

181 14 0
                                    

Koper berukuran sedang sudah ada di bagasi, siap pergi ke rumah Keid. Milo yang harus terbangun sebelum pukul sepuluh datang dengan wajah cemberut karena masih mengantuk.

"Setelah mengantarku, kau bisa tidur lagi. Nanti malam kau bisa libur," ujar wanita yang dipanggil Milo dengan sebutan Kins.

"Belikan kopi," pinta Milo manja.

"Baiklah," sepakat wanita yang mengenakan crop top putih dilapisi kemeja biru dan dipadukan celana putih panjang, dilengkapi sepatu kets putih.

Cafe di mana Kins diturunkan Milo tak begitu ramai, tetapi tetap ada antrian meski tak panjang. Kinsley membaca menu yang dipajang di atas counter lengkap dengan gambarnya yang menarik. Wanita yang dipanggil Ashlynn oleh Keid itu memilih jenis kopi yang menjadi favorit pelanggan, membeli dua cup dingin sesuai diinginkan Milo. Ashlynn membayar tunai dan membawa dua cup kopi dingin, lalu beranjak berbalik ke pintu utama. Namun, di pintu masuk ia melihat seseorang yang tak disangkanya akan bertemu. Ashlynn masih terus melangkah, begitu pun dengan pria yang mempunyai potongan rambut quiff yang disisir rapi.

Reyniel. Ashlynn berpapasan langsung dan yakin penampilannya di luar pekerjaannya sebagai Kinsley tak akan disadari oleh Reyniel. Ia mendorong pintu bekas dilepaskan Reyniel yang belum menutup sempurna, berusaha keras menahan diri untuk tidak menoleh ke belakang untuk memastikan jika Reyniel tak mengenalinya. Namun, tanpa disadari oleh Ashlynn, pria berjambang itu melirik ke samping kanan, di mana Ashlynn melewatinya begitu saja.

Pria itu kembali menatap ke depan, tak perlu mengangkat kepalanya hanya untuk melihat daftar menu yang tersedia. Ia menyebutkan menu yang dipesan dan tak berapa lama sudah mendapatkan pesanannya. Reyniel tak menemukan sosok yang tadi ditemuinya dengan versi berbeda, Meskipun kau memakai pakaian badut sekalipun, aku akan tetap dengan mudah mengenalimu, Ashlynn. Seribu nama kau kenalkan padaku, seribu kali pula aku bisa tahu  jika itu kau. Pria yang duduk di balik kemudi keluar dan segera membukakan pintu untuk Reyniel, lalu duduk kembali di balik kemudi membawa majikannya pergi ke tempat tujuan.

Di kendaraan lain, Milo memuji Kinsley yang membelikannya sesuai pesanan. Namun, tanggapan Kinsley tampak seperti tengah memikirkan sesuatu. Milo memperhatikan jalan, tetapi menoleh sekilas beberapa kali ke arah Kinsley yang bergumam sendiri sejak kembali dari kedai kopi.

"Ada apa? Apa uang kembalian kopi tertinggal?" tebak Milo sambil menyetir.

"Aku bertemu dia di kedai kopi," ujar wanita yang sering dipanggil Kinsley oleh Milo.

Milo mengerutkan kening. "Setahuku, kopi justru membuatnya terganggu karena mengandung kafein. Seriusan dia beli kopi?"

"Dia tak mengenaliku, itu yang penting." Kinsley menyandarkan kepalanya berbantal telapak tangan di kaca.

"Trus situasi yang buatmu berpikir seperti itu apa?" tanya Milo mempertanyakan reaksi Kinsley.

"Kadang berpikir, bagaimana jika dia tanpaku. Aku benar-benar hilang dari hidupnya, apakah dia akan masuk ke sana dan tenggelam?" tanya Kinsley melihat jalanan yang dilewatinya.

"Kau sudah membantunya, kau dibayar sesuai kesepakatan. Jangan pikirkan yang tidak memikirkanmu, Kins. Sekarang kau harus bekerja dengan baik!" Milo mengingatkan Kinsley tentang apa yang akan dihadapinya saat ini.

Kinsley menghela napas. Perkataan Milo tak salah, pria itu selalu membantunya dalam setiap suasana hati, pekerjaan dan kondisi seperti ini misalnya. Milo menurunkan Ashlynn tepat di depan lobi hunian milik Keid Achard, membantunya menurunkan koper. Namun, ponsel di tasnya bergetar meminta perhatian. Milo menoleh ke samping, menengok siapa peneleponnya, pun menatap Kinsley yang masih mendiamkan tak segera menjawab.

Deamflum [The End] Where stories live. Discover now