04. TRAUMA

12 2 0
                                    

Ace yang berada di rumahnya terbangun karena mimpi buruk. Mimpi itu selalu menghantui Ace, dan itu membuatnya sangat terganggu. Mimpi buruk itu berkaitan dengan trauma masa lalu Ace yang sangat sulit ia lupakan. Trauma itu seakan bersarang dalam ingatannya dan sulit untuk ia lupakan.

Keesokan harinya......
Dering telfon membuyarkan lamunan Ace di pagi yang lumayan dingin itu.

Ace enggan menerima telfon itu karena ia masih sangat jengkel dengan mimpi buruk yang selalu ia dapatkan ketika tidur.
Orang yang menghubungi Ace adalah atasannya, pak Wiryo.
Karena Ace tidak mengankat telfonnya, pak Wiryo pun meninggalkan pesan suara agar Ace segera datang ke kediaman pak Sastra untuk mengkondisikan para warga yang ricuh. Walaupun merasa malas,Ace pun segera berangkat ke kediaman pak Sastra.

Di kediaman pak Sastra pukul 07.03
Ace yang baru datang di tempat itu pun langsung dimarahi oleh rekannya karena datang terlambat.

" lo molor terus!! Cepet nih orang-orang pada demo!!"ujar rekannya yang bernama Delio.

" kapan gue molor? Gue aja kagak bisa molor!" ucap Ace kesal.

" kalian ini cek cok terus!!" marah pak Wiryo.
Ace bersama rekannya pun mengkondisikan para pendemo.

Sayup-sayup terdengar seseorang berkata jika pak Sastra terlibat dalam kasus pembunuhan tiga belas tahun yang lalu. Mendengar perkataan orang barusan,Ace pun langsung terkapar tak sadarkan diri di tempat itu, sebelum Delio membawanya ke rumah sakit.

Ketika Ace sadar,Delio pun menjitak kepala Ace dan langsung mencemooh dirinya.

" lo ngapain pingsan!? Cuma ngondisiin pendemo aja, lo pingsan ga jantan!!" ujar Delio.

Ace pun hanya terdiam mematung disana. Ucapan seseorang tadi terngiang ngiang di kepala Ace.

UNPACkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang